Aksi "blusukan" Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
untuk mendengar langsung keluhan warga Jakarta mengundang decak kagum
masyarakat. Menurut budayawan Romo Mudji Sutrisno, pemimpin memang
seharusnya dekat dengan rakyat dan mau mendengarkan isi hati masyarakat.
Menurutnya, sebenarnya blusukan itu bukan hal baru bagi Jokowi. Sebab
saat menjadi Wali Kota Surakarta pun Jokowi juga melakukan hal serupa.
Karenanya ketika kebiasaan itu dibawa ke Jakarta, Jokowi tak canggung
lagi.
Romo Mudji justru membandingkan aksi blusukan Jokowi dengan yang
dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Ketika Presiden SBY
melakukan itu, kan sebelumnya dia juga melakukan itu tapi kan agak lupa.
Nah sekarang dia baru lakukan itu. Tapi rakyat kan bilang, ini citra.
Tapi akan kelihatan nanti. Mana orang tulus itu," ujar Romo Mudji di
Jakarta, Sabtu (5/1).
Lebih lanjut Romo Mudji mencontohkan tipe pejabat yang tidak tulus
bekerja. Di antaranya adalah sejumlah menteri yang mendatangi kegiatan
masyarakat lalu minta diliput dan ditunjukkan aksinya.
Menurutnya, publik yang melihat kepalsuan tidak akan peduli jika pejabat
tersebut datang dan menunjukkan aksi mereka. Berbeda dengan ketika
Jokowi datang, tuturnya, masyarakat berbondong-bondong mendekatinya
karena merasa didengarkan.
Romo Mudji mengingatkan para pejabat negara maupun menteri agar
meneladani sikap Jokowi yang terbuka terhadap masyarakat. "Menteri ikut
panen raya lalu diliput dan ditunjukkan aksinya. Megang tanaman aja
langsung difoto, ditunjukan. Nah itu bullshit semua. Nanti akan
ditinggalkan publik. Pemimpin yang baik lebih sederhana dan mau
mendengarkan," pungkasnya.
Sumber :
jpnn.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar