Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menyebutkan adanya oknum
dinas perumahan DKI Jakarta yang dicopot karena dinilai mempersulit
warga untuk memasuki rusun Marunda. Soal alasan pencopotan itu pun
dijelaskan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Gini loh, ini kan
program. Pertama itu, rusun Marunda penuh, tidak mangkrak, penting ini.
Yang kedua, yang kebanjiran, yang sudah bosan banjir tiap tahun, saya
desak minta semuanya ke Marunda. Dulu hanya 70 KK sekarang yang antre
banyak sekali," ujar Jokowi di balai kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan,
Jakarta, Selasa (29/1/2013).
Pria yang akrab disapa Jokowi
tersebut menyatakan jika antrean warga yang hendak masuk ke dalam rusun
tidak dipercepat dan memenuhi kebutuhan warga, maka Jokowi akan
menghilangkan oknumnya.
"Sehingga itu saya minta tadi dipercepat.
Tapi kalau sudah yang antre banyak, kemudian yang pengen daftar banyak,
kemudian ndak cepat mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,
atau ada yang malah mempersulit, ya masih, jawabannya yang tadi pagi,"
ujar Jokowi.
Sebelumnya, Basuki mendatangi rusun Marunda pada
Minggu (27/1) lalu dan menemukan beragam hal yang menurutnya
mengindikasikan adanya oknum yang mempersulit warga masuk rusun Marunda.
"Saya semalam sampai pukul 21.00 WIB sudah marah besar lihat
kondisi seperti ini. Orang tua miskin-miskin, janda-janda sudah daftar
dari tahun 2011 nggak pernah diladeni, alasannya penuh. Tapi lapor sama
kita bilangnya tidak ada yang mau tinggal. Kan isu, selalu ada yang
bilang Marunda tidak ada yang mau. Siapa bilang tidak ada yang mau?
Kurang banyak," ujar pria yang akrab disapa Ahok terpisah.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar