Selasa, 09 September 2014

Setneg Ngotot Beli Mercy, Ada Apa Dalam Mercy?

Kementerian Sekretariat Negara Kabinet Indonesia Jilid II telah menetapkan PT Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pengadaan mobil untuk menteri. Padahal presiden terpilih Joko Widodo telah menolak pengadaan itu. Mengapa Setneg meneruskan lelang?
Jokowi rupanya sudah diberi tahu soal lelang pengadaan mobil dinas para menteri oleh Sekretariat Negara. Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, saat diberi tahu, dia langsung meminta agar lelang pengadaan mobil itu tak dilanjutkan.
"Saya sudah menyampaikan itu ke Setneg, nggak usah beli. Pakai yang lama," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014).
"Saya kan ditelepon, saya beri tahu nggak usah saja biar pakai yang lama," imbuhnya.
Namun sepertinya penolakan Jokowi tak digubris. Setneg menetapkan PT Mercedes-Benz Indonesia sebagai pemenang lelang pada 28 Agustus 2014. Mensesneg Sudi Silalahi menegaskan pengadaan mobil menteri adalah kewajiban kementeriannya.
"Itu kewajiban kami. Kalau memang mereka nggak pakai, ya silakan," kata Sudi usai mengikuti acara peresmian pusat kesehatan ibu dan anak di RSCM, Jl Salemba Raya, Jakpus, Selasa (9/9/2014).
Sudi menegaskan pengadaan mobil itu sudah sesuai aturan. Penganggarannya juga transparan.
"Bukan soal baru tidaknya, usia 5 tahun dalam urusan permobilan itu memang sudah seperti itu. Itu aturan. Kita tegakkan peraturan. Anggaran juga transparan. Dan itu persetujuan dewan," tuturnya.
Sudi juga menyampaikan alasan kenapa memilih Mercedes-Benz. Di antaranya adalah murah hingga gratis biaya perawatan hingga 5 tahun.
"Pertama, dia produk dalam negeri. Kedua, mendapat free maintenance selama 5 tahun. Ketiga, harganya jauh lebih murah dari yang kita beli," ujar Sudi.
Dia tak menyebut secara rinci tipe dan jumlah mobil yang sudah dipesan dengan total anggaran Rp 91,9 miliar ini. Yang jelas, dia memastikan harga mobil Mercy itu sangat murah dan produk dalam negeri. "Kualitasnya juga dan ada jaminan pemeliharaan," imbuhnya.
Sekadar diketahui, PT Mercedes-Benz Indonesia memiliki pabrik perakitan di Gunung Putri.

Fitra Minta Jokowi Tetap Batalkan Mercy
Peneliti Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi meminta presiden Jokowi tetap pada putusannya untuk membatalkan pelelangan mobil Mercedez-Benz untuk kendaraan menteri, mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden.
Ia menilai, dengan angka pelelangan sebesar 91.9 miliar rupiah. Maka, Harga mobil menteri untuk kabinet Jokowi diperkirakan akan lebih mahal dari mobil pada saat pemerintahan SBY-Boediono.
Ia menjelaskan pada tahun 2009, pemerintah SBY membeli Toyota Crown Royal Saloon tipe G dengan kisaran harga Rp 1,2 miliar sampai Rp 1,3 miliar.
Menurut Khadafi, kemungkinan mobil untuk menteri pemerintahan Jokowi yaitu mobil Mercedes-Benz tipe S 300 L dengan bandrol sebesar Rp.1.8 Milyar.
Jika dibagi harga pemenang lelang sebesar Rp.91.9 milyar maka akan ada  sebanyak 51 mobil untuk menteri, pejabat negara setingkat Menteri, dan mantan presiden, dan wakil presiden.
"Harga pembelian Mercedes-Benz ini terlalu sepermahal, dan mewah.
Lebih baik tetap pakai mobil yang lama saja.Katanya Jokowi merakyat, kok mobil menteri mewah banget. Katannya, pemerintah Jokowi tidak punya duit, maka subsidi mau dicabut," ujar Uchok Sky Khadafi, Selasa (9/9/2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar