Minggu, 18 Mei 2014

Jahatnya Demokrat: Politikus Demokrat Sebarkan Kabar Duet Jokowi-Ical

Teka-teka siapa calon wakil presiden Jokowi dan perubahan konstelasi politik menjelang pemilihan presiden "dimainkan" di media sosial.
Politikus Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdala, mengumbar informasi lewat akun Twitter bahwa Jokowi bakal berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. "Baru sj mendengar kabar, Golkar sdh definitif berkoalisi dh Golkar. Jokowi-ARB," cuit Ulil pada Minggu (18/5/2014).
Ketua Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat ini pun menjawab sejumlah komentar follower-nya. Menjawab akun @ernestprakasa, Ulil memastikan bahwa informasi Ical,--nama panggilan Aburizal--bakal menjadi calon pendamping Jokowi itu benar adanya. Namun kemudian dia menambahkan bahwa ada kesalahan ketik dalam posting-nya terdahulu. Yang dia maksud adalah Golkar berkoalisi dengan PDIP.
Cuit Ulil muncul setelah beredar kabar bahwa Ical akan menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya untuk menyampaikan hasil Rapat Pimpinan Nasional Golkar. Rapat di Jakarta Convention Center, Senayan, itu memutuskan menyerahkan pilihan kerja sama politik kepada Ical.  
Budi Arie Setiadi, koordinator nasional kader dan simpatisan PDIP Pro-Jokowi (Projo), mengatakan yang dilakukan Ulil hanyalah manuver biasa saja. Aktivis mahasiswa ’98 ini pun mengaku memahami jika sejumlah politikus Demokrat menggalang opini semacam itu.
Manuver Ulil, menurut dia, muncul di tengah kegalauan Demokrat menghadapi pemilihan presiden. Di internal Demokrat juga tak satu suara. Ada yang ingin Demokrat bergabung dengan Golkar untuk mengajukan calon sendiri, mendukung calon dari partai lain, atau netral alias tak mengajukan calon.
Budi menuturkan kemungkinan Golkar bergabung dengan PDIP tentu mengkhawatirkan sebagian pihak di Demokrat. “Saya tak tahu Ulil di kubu netral atau yang galau jika ditinggal Golkar,” katanya. Budi pun mengatakan, secara hitungan politik, Ical menjadi pendamping Jokowi bukanlah pilihan.
Menurut dia, ada tiga tokoh yang sedang bersaing ketat menjadi calon wakil presiden Jokowi. Mereka adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar