Kelelerannya warga eks bantaran Kali Sentiong, Jakarta Utara,
lantaran tidak kebagian rumah susun (rusun) dinilai kalangan anggota
DPRD DKI Jakarta sebagai bukti program Gubernur Jokowi tidak matang.
“Seharusnya
kalau rusun belum siap, tempat tinggal warga jangan dibongkar dulu,
sehingga mereka tidak telantar,” tegas Triwisaksana, wakil ketua DPRD,
Rabu (26/2/2014).
Pernyataan wakil ketua dewan ini menanggapi adanya
sejumlah keluarga eks bantaran Kali Sentiong, Jakarta Utara yang
keleleran di emperan Rusunawa Komaruddin, Jakarta Timur lantaran tak
kebagian tempat tinggal pengganti.
Ahmad Husein Alaydrus, anggota
DPRD lainnya, menilai sejauh ini blusukan Jokowi belum mendapatkan hasil
maksimal. Dikatakannya blusukan itu baik, tapi harus dibarengi dengan
hasil. “Jangan asal blusukan tapi hasilnya nol,” ucapnya.
Ia juga
mendesak Jokowi segera mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah DKI, Jonathan Pasodung. Kasus adanya warga keleleran
tidak perlu terjadi jika Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu
mendata dengan baik. “Kalau rumah warga sudah terlanjur dibongkar, ya
hasilnya jadi gelandangan,” katanya.
Akhirnya Dapat
Setelah
seminggu menggelandang, kini tiga keluarga akhirnya mendapatkan rusun.
Lestari, 45, mengaku bahagia mendapatkan rusun. “Alhamdulillah sekarang
sudah sedikit tenang, pas diundi saya dapat di lantai dua Blok E Rusun
Komarudin,” katanya.
Sementara itu, Anggi, staf Pengelola Rusun
Komarudin, mengatakan selain tiga keluarga yang sebelumnya tidur
diemperan, empat keluarga lain juga mendapatkan rusun. “Seluruhnya
menempati di Bok E Rusunawa Komarudin. Nantinya akan ada delapan
keluarga lagi dari Sunter yang akan mengambil nomor undian,” ujarnya.
Untuk
keterlambatan selama sepekan kemarin, Anggi mengaku akibat pengiriman
data dari kelurahan dan kecamatan yang terlambat. “Namun setelah data
masuk dan lolos verifikasi, mereka langsung ditempatkan,” tuturnya.
Sumber :
Pos Kota
Harus terus dirawat rusunnya
BalasHapus