"Saya tak paham politik, tapi untuk Pak Jokowi memang...," kata Mufrida saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Rabu (2/10/2013). Untuk mengganti bagian kalimat terpotong itu, Mufrida hanya mengangkat ibu jari tangannya: jempol.
Sebelumnya, seperti yang belakangan dilansir lembaga pemantau percakapan isu di media sosial, PoliticaWave, duet Jokowi-JK menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2014-2019 terpopuler dengan persentase 16,91 persen dari 24.945 percakapan. Sedangkan persentase Jokowi-Prabowo Subianto sebesar 10,17 persen, dan Jokowi-Aburizal Bakrie sebesar 3,79 persen.
Meski tak mau berkomentar soal tingginya elektabilitas suaminya dengan Jokowi, namun Mufrida mengatakan bahwa jika suaminya berniat untuk maju kembali pada 2014 mendatang, ia merestui. "Kalau niatnya memang membangun IndonesiA lebih baik lagi, ya kenapa tidak," kata dia.
Mufrida mengatakan, sampai saat ini JK belum pernah mengutarakan niat itu kepadanya. "Sampai sekarang belum pernah bilang ke saya," kata dia.
Menurut Mufrida, JK pun masih layak jika ingin maju kembali dalam pilpres 2014 mendatang. Entah dengan siapa pasangannya. Menurut Mufrida, layak atau tidaknya seseorang maju dalam pilpres adalah tergantung niat, kemampuan, dan pengalamannya. "Bukan soal usia sudah tua atau belum tua," kata dia.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar