Hari ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan
tertutup dengan Wakil Presiden Boediono. Banyak hal yang dibahas dalam
pertemuan itu salah satunya soal tukar guling (ruislag) antara
pemerintah pusat dan daerah terkait pelaksanaan beberapa proyek.
"Salah
satu yang perlu dipercepat adalah bagaimana ruislag antara pusat
pendidikan Kementerian Luar Negeri dengan kantor wali kota Jakarta
Selatan (di Prapanca)," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat,
mengurai harapan Jokowi dari pertemuan ini. Pernyataan itu dia sampaikan
di Kantor Wapres, Jl Veteran III, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Tukar
guling gedung pendidikan milik Kementerian Luar Negeri di Senayan
dilakukan seiring dengan rencana pembangunan salah satu stasiun Mass
Rapid Transit (MRT) yang membutuhkan lahan tersebut. Sebagai gantinya,
Jokowi akan menukar kantor wali kota Jakarta Selatan.
"Lokasi
pusat pendidikan itu, yang berada di pojokan dekat Senayan itu, akan
menjadi stasiun dan diruislag dengan kantor wali kota Jakarta Selatan,"
tambahnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga ingin mengkoordinasikan
rencana perlintasan rel kereta api yang akan dibuat tidak sejajar dengan
jalan umum. Langkah itu perlu dilakukan karena PT Kereta Api Indonesia
(KAI) mendapat tugas untuk menambah volume perjalanan KA. Jika rel tetap
dibuat sejajar, maka akan menimbulkan masalah kemacetan baru di area
perlintasan.
"Kalau perlintasan sering dibuka tutup akan
menimbulkan kemacetan baru. Jadi bagaimana mengatasinya, yakni dengan
membangun lintasan yang tidak sebidang," jelas Yopie.
Atas ide
dan permintaan Jokowi itu, lanjut Yopie, Wapres Boediono menyampaikan
apresisasinya pada mantan wali kota Solo itu. Boediono salut dengan
berbagai upaya Jokowi untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.
"Wapres
menyampaikan apresiasi yang sangat baik kepada bapak gubernur Jakarta.
Dari yang dapat kita lihat, ada beberapa kegiatan atau kemajuan yang
sudah cukup riil untuk mengatasi kemacetan di Jakarta," tambahnya.
Boediono
juga mendukung keseriusan Jokowi dalam meningkatkan pelayanan
Transjakarta, seperti menambah armada bus Transjakarta hingga 1.000 unit
dan usaha merevitalisasi Kopaja dan Metromini.
"Artinya,
langkah-langkah pak gubernur untuk memprioritaskan memperbaiki pelayanan
angkutan publik ini sangat kami apresiasi," pungkas Yopie.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar