Keseriusan Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai poros maritim sampai
ke telinga negara tetangga. Jokowi mengaku ada dua negara yang ingin
menjalin kerja sama dalam program maritim pemerintahan Jokowi-JK.
"Saya kira mereka (negara tetangga) sudah berfikir bahwa kita ingin serius terhadap maritim. Mereka bertanya apakah kita bisa bareng-bareng.
Ya boleh saja tapi keuntungannya jangan ambil semuanya. Sudah ada dua
yang bisik-bisik ke kita. Kalau 90-10 boleh saja, jangan dibalik," ujar
Jokowi dalam acara bertema "Roadmap Indonesia Sebagai Poros Matirim"
di Hotel Borobudur, Jl Lap. Banteng, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Jokowi menyayangkan, selama ini potensi ekonomi kelautan Indonesia
seolah disia-siakan pemerintah. Padahal Indonesia memiliki 17.499 pulau
dan memiliki garis pantai sepanjang 104 ribu kilometer atau terpanjang
kedua di dunia.
"Ya artinya kita sekarang negara kita dipandang besar oleh pasar dan
negara lain. Kita saja yang engga percaya diri membangun brand dan
persepsi soal kelautan. Sebentar lagi banyak yang baik-baikin kita,"
tutur dia
Untuk itu, presiden terpilih ini berencana mencontek sistem pertahanan kelautan Amerika Serikat, yakni menempatkan sejumlah drone (pesawat tanpa awak) di perbatasan perairan Indonesia. Sebab kerugian negara akibat pencurian ikan mencapai Rp 300 triliun.
"Nantinya ada sejumlah drone diperbatasan Indonesia dengan
negara tetangga. Drone dihubungkan dengan satelit kemudian dipantau
melalui kantor pusat komando. Jika ada pencurian maka kita hajar atau
serbu melalui laut atau udara. Inilah yang dimiliki Amerika. Kenapa
kita tidak memakai cara ini untuk mengontrol kawasan kita. Itu yang kita
lupakan selama ini," kata Jokowi. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar