"Dengan mata, telinga dan mulut saya
sendiri, saya memiliki beberapa catatan terhadap Jokowi. Catatan ini
penting saya sampaikan agar publik mengerti dan tidak salah dalam
memilih calon Presiden," kata Prijanto, kepada wartawan, di Jakarta,
Selasa (27/5/2014).
Pertama, ujar Prijanto, patut diduga
Jokowi tidak peka terhadap tindak korupsi. Prijanto bahkan mendapat
kesan bahwa Jokowi membiarkan dan melindungi tindak korupsi. "Kasus
korupsi bus Transjakarta itu hanya salah satu contohnya saja," ujarnya.
Kedua, lanjutnya, Jokowi memimpin DKI
Jakarta seperti tanpa arah dan tujuan. "Suatu ketika saya pernah
sampaikan pentingnya RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah),
tapi dijawabnya tidak penting," ujar Prijanto.
Ketiga, lanjut Prijanto, banyak pimpinan
dan staf SKPD yang mengeluh kepada dia karena bingung harus melakukan
apa? Setiap mereka memaparkan sesuatu, tutur Prijanto, Jokowi tidak
pernah memberikan keputusan, petunjuk atau arahan kerja. Tetapi malah
ingin cepat-cepat keluar.
"Keempat, banyak staf merasa heran dan
mempersepsi aneh karena Gubernur Jokowi di luar banyak dipuji karena
dianggap dekat dengan rakyat tapi dengan bawahan sendiri bersikap
feodalistik dan tidak komunikatif," jelasnya.
Kelima, Prijanto menilai Jokowi bukan tipe
pemimpin bertanggung jawab. "Saya pernah bertanya, mengapa PT MRT
banyak dikendalikan oleh orang Ahok? Jokowi dengan santai menjawab,
biarin. Kalau MRT gagal yang salah Wagub, tapi kalau MRT berhasil yang
dikenang Gubernur," ujar Prijanto.
Keenam lanjutnya, Jokowi tidak paham
persoalan administrasi. Banyak berkas menumpuk belum ditanda-tangani
sehingga beberapa hal tersendat. "Sebaliknya, kalau terkait pencitraan
diri, Jokowi cepat sekali bertindak. Blusukan atau pendirian stadion di
atas taman BMW yang masih bermasalah itu. Jokowi tidak sabar ingin
meletakkan batu pertama agar dikenang sebagai Gubernur yang peduli pada
rakyat," tutupnya. [fas/jpnn]
Kita semua harus arif dan bijaksana dalam menyikapi suatu hal, jangan terburu2 menilai negatif seseorang hingga melupakan sisi positifnya, ahlakul karimah itu yang utama, karna bukanlah sikap terpuji andai ada orang yang menjelek-jelekkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi/golongan, padahal tuduhan itu belum tentu benar adany karna kita tidak tahu yg ada di dalam hatinya, hanya allah yg tahu kebenarannya..
BalasHapusJayalah Nusantaraku.
Ini orang kok sentewen....ngapain ngurusi jokowi.....menang dia sah berbuat apa bust rakyat...ada yg aneh..kyaknya mo mngdu domba...semoga tak kuwalat...
BalasHapus-terima kritis dgn ikhlas&jujur - ambil yg baik utk m'p'baiki supaya m'capai k'unggul'n & yg krng bnr - ya2 aja.
BalasHapus-anakBuah pns ramai yg krng-Ajar mk mereka m'cari tmpt b's'lindung d'pantat org ln , dlm wkt yg sm Wajib check Bank Reakening t'utama pns yg sdh khidmat 15thn / 10thn / 5thn / 2thn t'masuk ketua jabatan [eselon2] ...
Ada buktinya gak yg lo omongin? Semua yg lo ucapin itu kan menurut kata-kata lo doang, dan belum pernah ada sumber lain yang mengkonfirmasi bahwa memang seperti itu, Hati-hati, kalo lo gak bisa buktiin omongin lo itu, itu bakal jd fitnah yg sangat keji, dan itu bakal membuktikan klo lo itu ternyata sama busuknya dgn mantan bos lo si Kumis/Foke. Btw, emang apa sih yang lo bikin waktu jadi wakilnya si Kumis? Kagak ada! Cuma bisa mewek aja diketekin sama si Kumis!
BalasHapus