Dua ruas jalan di sekitar Monumen Nasional (Monas) akan diubah
namanya menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Hatta. Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) berharap perubahan itu resmi mulai 10 November 2013
saat peringatan Hari Pahlawan.
Nama Jalan Soekarno akan
mengganti Jalan Merdeka Utara dan Jalan Hatta mengganti nama Jalan
Merdeka Selatan. Sementara untuk dua ruas jalan lainnya masih
dibicarakan.
"Rencananya pada awal September 2013, perubahan nama
jalan ini akan disosialisasikan ke masyarakat luas," kata Jokowi saat
berada di Padang, Sabtu (31/8/2013) kemarin. Jokowi ke Padang untuk
memberi kuliah umum di Universitas Bung Hatta dan Universitas Andalas.
Arsip terlengkap seputar kegiatan Jokowi mulai tahun 2013 hingga Jokowi Terindikasi Melindungi Koruptor.
Sabtu, 31 Agustus 2013
PDI-P Sumbar Pertimbangkan Capreskan Jokowi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sumatera Barat akan mempertimbangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) sebagai calon presiden. Ketua DPD PDI-P Sumatera Barat Alek Indra Lukman
mengatakan sambutan luar biasa masyarakat Sumatera Barat terhadap
Jokowi akan menjadi landasan mengajukan Jokowi dalam laga Pemilihan
Presiden 2014.
Jokowi Tak Datang Massa Meradang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata batal menghadiri kampanye Pilgub Riau untuk
pasangan besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy-Suryadi (LURUS) dengan nomor urut 3. Massa
yang telah lama menunggu kehadiran maskot kampanye, Jokowi, menjadi kecewa.
Kampanye pasangan nomor urut 3 itu digelar di Lapangan Belimbing, Pekanbaru, Sabtu (31/8/2013).
Kampanye pasangan nomor urut 3 itu digelar di Lapangan Belimbing, Pekanbaru, Sabtu (31/8/2013).
Pramono Anung Tak Dapat Membaca Gestur Mega
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) senantiasa mendapatkan tempat teratas dalam
hampir semua survei untuk calon presiden 2014 yang akan datang. Bagaimana
sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)? Apakah akan mengusung Jokowi sebagai capres dalam Pemilihan
Presiden 2014?
Tentunya partai berlambang banteng bermoncong putih ini menyerahkan sepenuhnya kepada restu ketua umum partai Megawati Soekarnoputri.
Tentunya partai berlambang banteng bermoncong putih ini menyerahkan sepenuhnya kepada restu ketua umum partai Megawati Soekarnoputri.
Jokowi Berkeringat Kepedasan
Ditemani peraih Danamon Award 2011, Masril Koto, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mencicipi aneka kuliner seafood ala masakan Padang di "Restoran Wati," Jl Batang Harau, Padang, Sabtu (31/8/2013).
Saat ditanya soal cita rasa, sembari mengernyitkan mata hingga keningnya tampak berkerut,
"Masakannya enak banget," jawab Jokowi.
"Bumbunya, terasa beda dengan masakan sejenis yang pernah saya coba," kata Jokowi.
Saat ditanya soal cita rasa, sembari mengernyitkan mata hingga keningnya tampak berkerut,
"Masakannya enak banget," jawab Jokowi.
"Bumbunya, terasa beda dengan masakan sejenis yang pernah saya coba," kata Jokowi.
Yang Unik Dari Pilkada Tanggerang
Ada kejadian menarik dalam proses
pemungutan suara pemilukada Kota tangerang di TPS 29 di Kompleks
Perumahan Budi Indah, Poris Gara, Batuceper, Tangerang, Sabtu (31/8/2013).
Begini kejadiannya. Seorang perempuan
yang sudah sepuh, dengan mengenakan kursi roda yang didorong
pengasuhnya, dengan semangat datang ke TPS.
Untuk memudahkan pemilih berkursi roda
itu, bilik suara berupa seng lipat, termasuk paku dan bantalannya,
diusung petugas KPPS ke depan perempuan tua itu.
Masyarakat Perlu Sentuhan Langsung Seorang Pepimpin
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan kuliah umum di
Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Sabtu, mengingatkan
bahwa masyarakat Indonesia memerlukan perhatian langsung dari
pemimpinnya.
Menurut Jokowi, masyarakat harus mengetahui secara detail kebijakan yang diterapkan oleh pemimpinannya agar nantinya tidak menimbulkan pertentangan.
Menurut Jokowi, masyarakat harus mengetahui secara detail kebijakan yang diterapkan oleh pemimpinannya agar nantinya tidak menimbulkan pertentangan.
Jokowi Ingin Pertahankan Pasar Tradisional
Dalam kuliah umum di Kampus Universitas Andalas
(Unand), Padang, Sumatera Barat, Sabtu (31/8/2013),
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengulas tentang pentingnya mempertahankan dan melindungi keberadaan pasar tradisional.
"Pasar tradisional harus terus kita pertahankan, tidak sekadar sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi dapat berkembang menjadi lokasi yang multifungsi. Memiliki fungsi sosial dan budaya," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengulas tentang pentingnya mempertahankan dan melindungi keberadaan pasar tradisional.
"Pasar tradisional harus terus kita pertahankan, tidak sekadar sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi dapat berkembang menjadi lokasi yang multifungsi. Memiliki fungsi sosial dan budaya," kata Jokowi.
Dari Unand, Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindahkan
Meskipun mendapatkan tantangan dari warga Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli akan tetap menduduki posisi Lurah Lentang Agung, Jakarat Selatan. "Tetap, tidak akan ada pemindahan," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) setelah memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sabtu (31/8/2013).
Jokowi mengaku penempatan Susan sebagai lurah sudah memenuhi kriteria. Sebab, ada uji kompetensi untuk penetapan lurah tersebut. "Dia juga memiliki prestasi. Ya sudah, saya tempatkan di sana," kata Jokowi.
Jokowi mengaku penempatan Susan sebagai lurah sudah memenuhi kriteria. Sebab, ada uji kompetensi untuk penetapan lurah tersebut. "Dia juga memiliki prestasi. Ya sudah, saya tempatkan di sana," kata Jokowi.
Tugas Komite Konvensi Partai Demokrat Menggoda Kader Partai Lain, Termasuk Jokowi
Anggota Komite Konvensi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengakui bahwa
pihaknya sempat menghubungi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)
untuk ikut Konvensi Demokrat. Namun sayang, Jokowi menolak untuk ikut.
Hinca mengatakan, komite belum sempat mengundang Jokowi untuk datang dan memaparkan Visi dan Misi di hadapan anggota komite. Sebab, saat dihubungi, kata dia, Jokowi langsung menolak dan tak mau ikut konvensi.
Hinca mengatakan, komite belum sempat mengundang Jokowi untuk datang dan memaparkan Visi dan Misi di hadapan anggota komite. Sebab, saat dihubungi, kata dia, Jokowi langsung menolak dan tak mau ikut konvensi.
Jokowi Beri Kuliah Umum di Unand
Dalam rankain perjalanan kampanyenya, Gubernur DKI Joko Widodo memberikan kuliah umum bersama Universitas Andalas (Unand).
Jokowi tiba sampai di Unand sekitar pukul 08:30 WIB. Begitu sampai ia disambut meriah oleh seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai Unand dengan antusias.
Di hadapan mahasiswa dan dosen Unand, Jokowi memberikan kuliah umum dengan materi, "Peran Sosial Budaya Membentuk Pemimpin".
Jokowi tiba sampai di Unand sekitar pukul 08:30 WIB. Begitu sampai ia disambut meriah oleh seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai Unand dengan antusias.
Di hadapan mahasiswa dan dosen Unand, Jokowi memberikan kuliah umum dengan materi, "Peran Sosial Budaya Membentuk Pemimpin".
Mengapa Jokowi Capres Paling Diminati
Eman Sulaeman Nasim, pengajar FISIP Universitas Indonesia dan Direktur
IndonesiaChannel, berbagi pendapat seputar melesatnya popularitas
Jokowi.
Mencuatnya nama Joko Widodo (Jokowi), yang baru sekitar satu tahun menjadi gubernur ibu kota negara Republik Indonesia, Jakarta, adalah sebuah bukti, masyarakat saat ini membutuhkan figur pemimpin yang benar-benar mau bekerja, dan melayani rakyat serta bangsa dan negara. Bukan pemimpin yang hanya pandai bicara di depan televisi, mengaku paling peduli rakyat, mengaku pahlawan dan penyelamat bangsa, tetapi kenyataannya no action talk only.
Mencuatnya nama Joko Widodo (Jokowi), yang baru sekitar satu tahun menjadi gubernur ibu kota negara Republik Indonesia, Jakarta, adalah sebuah bukti, masyarakat saat ini membutuhkan figur pemimpin yang benar-benar mau bekerja, dan melayani rakyat serta bangsa dan negara. Bukan pemimpin yang hanya pandai bicara di depan televisi, mengaku paling peduli rakyat, mengaku pahlawan dan penyelamat bangsa, tetapi kenyataannya no action talk only.
Ketegasan Jokowi Mengatur Bisnis Transportasi
Sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), Dinas Perhubungan
(Dishub) Pemprov DKI Jakarta giat menggelar razia angkutan umum. Tujuan razia ini adalah melindungi keselamatan pengguna jasa angkutan umum, meskipun banyak ditentang oleh pengusaha angkutan umum yang bermasalah, Jokowi dengan tangan besi dan hati baja terus mendorong terciptanya angkutan umum yang aman, nyaman dan berkelas di DKI Jakarta. Angkutan umum yang tak layak jalan, ditangkap dan dikandangkan.
Jokowi Ramaikan Kampanye Pilgub Riau
Hari ini merupakan hari terakhir kampanye Pilgub Riau yang dipusatkan di
Pekanbaru. Tokoh nasional, seperti Jokowi, ARB dan artis papan atas
Ahmad Dani akan hibur masyarakat.
Sabtu (31/8/2013) merupakan penetapan KPUD Riau sebagai hari terakhir kampanye. Ada lima pasangan calon pemimpin Riau yang serentak hari ini melakukan kampanye akbar. Masing-masing calon menghadirkan sejumlah tokoh politik dari partainya masing-masing.
Sabtu (31/8/2013) merupakan penetapan KPUD Riau sebagai hari terakhir kampanye. Ada lima pasangan calon pemimpin Riau yang serentak hari ini melakukan kampanye akbar. Masing-masing calon menghadirkan sejumlah tokoh politik dari partainya masing-masing.
Jokowi Yakin PDI-P Menang Pemilu 2014
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yakin bahwa Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai kebanggaan Jokowi, bakal memenangkan pemilihan umum (pemilu)
2014. Keyakinan itu didapat setelah Jokowi mengunjungi grass root (akar rumput) di daerah-daerah.
"Kalau melihat gerakan grass root yang saya kunjungi, saya kira (PDI-P) nomor satu. Di survei, PDI-P kan nomor satu," kata Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Jokowi, PDI-P masih mempunyai kesempatan untuk terus menggerakkan mesin partai. Selain itu, perlu membangun persepsi masyarakat bahwa PDI-P adalah partai yang dekat dengan anak muda.
"Potensi terbesar ada di anak-anak muda," kata Jokowi.
"Kalau melihat gerakan grass root yang saya kunjungi, saya kira (PDI-P) nomor satu. Di survei, PDI-P kan nomor satu," kata Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Menurut Jokowi, PDI-P masih mempunyai kesempatan untuk terus menggerakkan mesin partai. Selain itu, perlu membangun persepsi masyarakat bahwa PDI-P adalah partai yang dekat dengan anak muda.
"Potensi terbesar ada di anak-anak muda," kata Jokowi.
Jumat, 30 Agustus 2013
Permadi Tuding Survei Bayaran Menjadikan Elektabilitas Jokowi Tinggi
Politisi Partai Gerindra, Permadi, menuding survei yang menyatakan Jokowi unggul karena dibayar.
Jokowi Tindak Lanjuti Praktik Pungutan di BPLHD
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tak ada alasan untuk
menutup-nutupi praktik pungutan liar hingga miliaran rupiah di Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta. Dia menegaskan harus
ditindaklanjuti.
"Praktik pungutan ya harus ditindaklanjuti, inspektorat mesti turun," ujarnya seusai rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Jumat sore (30/8/2013).
"Praktik pungutan ya harus ditindaklanjuti, inspektorat mesti turun," ujarnya seusai rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Jumat sore (30/8/2013).
Sekali Lagi JK Tekankan Bahwa Pencapresan Jokowi Bergantung Mega
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) selalu memuncaki hampir semua survei capres yang diadakan akhir-akhir ini. Meskipun demikian, menurut mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pencapresan Jokowi tergantung
restu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri.
Jokowi Belum Paham Kritikan Ombudsman
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum paham soal laporan dari
Ombudsman, yang merilis buruknya pelayaan Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta yang mencapai 14,53 persen.
"Saya belum ngerti laporan dari Ombudsman dan belum dapat laporan itu," kata Jokowi, saat ditemui wartawan di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
"Saya belum ngerti laporan dari Ombudsman dan belum dapat laporan itu," kata Jokowi, saat ditemui wartawan di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Irman Gusman: Jokowi L4
Peserta konvensi capres Partai Demokrat (PD) berkomentar soal metode blusukan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang bisa menaikkan elektabilitas pencapresan. Irman
mengaku juga telah blusukan. Dia yakin masyarakat akan melihat kiprah
capres alternatif lainnya.
"Pak Jokowi begitu (populer) kan karena orang belum melihat yang lain. Barangkali juga dengan munculnya calon-calon di sini kemudian ada pilihan lain. Orang kan juga nggak mau L4 kan: lu lagi, lu lagi (kamu lagi-kamu lagi)," ujar Ketua DPD Irman Gusman, Jumat (30/8/2013).
"Pak Jokowi begitu (populer) kan karena orang belum melihat yang lain. Barangkali juga dengan munculnya calon-calon di sini kemudian ada pilihan lain. Orang kan juga nggak mau L4 kan: lu lagi, lu lagi (kamu lagi-kamu lagi)," ujar Ketua DPD Irman Gusman, Jumat (30/8/2013).
Gus Sholah: Bagus, Kalau Mahfud Duet dengan Jokowi
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah
mengklaim sebagai pihak yang mendorong Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahfud MD maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014. Ia berpendapat,
peluang Mahfud akan semakin besar jika berpasangan dengan Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi Akan Kembalikan Metromini yang Disita, asal...
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji untuk memulangkan bus
Metromini yang disita Dinas Perhubungan, jika pemilik bus Metromini
menerima syarat yang diajukan.
"Kalau bus diperbaiki, keselamatan penumpang ya terjamin, silahkan dikeluarkan semuanya. Metromini masih layak jalan atau tidak? Aman bagi penumpang atau tidak. Kalau dikeluarkan, lalu ada kecelakaan penumpang, siapa yang tanggung jawab?" ujar Jokowi di sela-sela rapat Paripurna, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (30/8/2013).
"Kalau bus diperbaiki, keselamatan penumpang ya terjamin, silahkan dikeluarkan semuanya. Metromini masih layak jalan atau tidak? Aman bagi penumpang atau tidak. Kalau dikeluarkan, lalu ada kecelakaan penumpang, siapa yang tanggung jawab?" ujar Jokowi di sela-sela rapat Paripurna, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Jokowi Minta Tambahan Modal PT. MRT
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat paripurna bersama anggota Dewan Permusyaratan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengatakan pihaknya ingin menambah modal dasar PT. Mass Rapid Transit (MRT).
"Salah satu yang perlu dilakukan adalah menambah modal dasar perseroan," ujar Jokowi saat berpidato di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
"Salah satu yang perlu dilakukan adalah menambah modal dasar perseroan," ujar Jokowi saat berpidato di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
PBHI Salahkan Bawahan Jokowi
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta,
Poltak Agustinus Sinaga, menyoroti bawahan Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo (Jokowi) yang tidak bergerak secara positif untuk mengimbangi
langkah Jokowi terkait dengan kekerasan yang dilakukan oknum petugas
Satpol PP dalam merelokasi warga bantaran Waduk Pluit pada Kamis pekan
lalu (22/8/2013).
Poltak menggarisbawahi, tidak bisa persoalan relokasi Waduk Pluit diatasi hanya duet Jokowi dan Ahok. “Iya, semuanya perangkat harus gerak maksimal kalau ingin warga ngerti juga. Warga banyak yang belum paham. Enggak bisa cuma andalkan Jokowi-Ahok saja,” kata Poltak, Rabu (28/8/2013).
Poltak menggarisbawahi, tidak bisa persoalan relokasi Waduk Pluit diatasi hanya duet Jokowi dan Ahok. “Iya, semuanya perangkat harus gerak maksimal kalau ingin warga ngerti juga. Warga banyak yang belum paham. Enggak bisa cuma andalkan Jokowi-Ahok saja,” kata Poltak, Rabu (28/8/2013).
Ada "Ahok" Dalam Rapat DPRD dengan Jokowi
Dalam rapat paripurna DPRD bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sempat sindir
sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang
keras terhadap DPRD. Rapat Paripurna ini membahas tentang APBD Perubahan
tahun anggaran 2013.
PHBI: Calo Dadakan Muncul Setelah Jamuan Makan Siang Jokowi
Sejumlah warga bantaran Waduk Pluit di RT 19/17 Muara Baru, Kelurahan
Penjaringan, Jakarta Utara, melaporkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), serta
Satpol PP ke Polda Metro Jaya, Selasa lalu, terkait pembongkaran secara
paksa rumah warga Waduk Pluit oleh Satpol PP.
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga, mengatakan adanya oknum calo dadakan yang mencari keuntungan dari warga Waduk Pluit muncul setelah jamuan makan siang Gubernur Jokowi yang pertama terhadap warga pada Mei lalu.
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga, mengatakan adanya oknum calo dadakan yang mencari keuntungan dari warga Waduk Pluit muncul setelah jamuan makan siang Gubernur Jokowi yang pertama terhadap warga pada Mei lalu.
Jokowi Setuju Ada Jalan Soeharto
Nama Soeharto diusulkan menjadi Jl Medan Merdeka Barat. Langkah ini
dinilai kontroversial mengingat Soeharto belum mendapat gelar pahlawan.
Lalu apa tanggapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)?
"Ya kalau itu kan belum masuk ke saya. Nanti kalau sudah masuk ke saya baru saya matengin," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
"Ya kalau itu kan belum masuk ke saya. Nanti kalau sudah masuk ke saya baru saya matengin," ujar Jokowi di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Jokowi Enggan Tanggapi Masalah Rustri
Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rustriningsih, batal ikut konvensi meski
mendapat tiket dari komite konvensi capres Partai Demokrat (PD). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader sejati PDI-P enggan menanggapi hal ini.
Ganti Nama Jalan, Jokowi Tunggu Keppres SBY
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) segera menandatangani keputusan presiden soal perubahan nama
jalan di sekitar Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat.
"Saya setuju kalau keppres-nya keempat-empatnya sekalian," kata Jokowi di Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Jokowi, Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto, dan Ketua Delegasi Panitia 17 Jimly Ashidique menggelar pertemuan di lantai 9 Gedung Nusantara III D PRRI membahas penamaan jalan itu pada Jumat siang ini.
"Saya setuju kalau keppres-nya keempat-empatnya sekalian," kata Jokowi di Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Jokowi, Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto, dan Ketua Delegasi Panitia 17 Jimly Ashidique menggelar pertemuan di lantai 9 Gedung Nusantara III D PRRI membahas penamaan jalan itu pada Jumat siang ini.
Banyak Calo di Waduk Pluit, Warga Gugat Jokowi
Pasca peristiwa pembongkaran rumah warga bantaran waduk Pluit pada Kamis (22/8/2013) lalu, ulu hati Suryadi terasa sakit. Dia sibuk memikirkan kondisi rumahnya yang telah diratakan oleh petugas Satpol PP Pemprov DKI Jakarta. Akibatnya dia sering lupa makan.
15 Orang Akan Audisi Perebutkan Sekda Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah mencari sosok
Sekretaris Daerah (Sekda) yang ideal untuk menggantikan Fadjar
Panjaitan. Jokowi menambahkan 6 orang lagi untuk ikut audisi, sehingga jumlah calon Sekda yang akan diaudisi menjadi 15 orang.
"Ya nggak apa toh ada tambahan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Jokowi mengatakan, semakin banyak peserta 'audisi' maka semakin baik. Namun Jokowi tidak menjelaskan kriteria sekda ideal yang diinginkan Jokowi.
"Berarti ada tambahan pilihan kan jadi lebih baik, lebih banyak pilihan. Yang penting masuk kriteria," kata Jokowi.
"Ya nggak apa toh ada tambahan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Jokowi mengatakan, semakin banyak peserta 'audisi' maka semakin baik. Namun Jokowi tidak menjelaskan kriteria sekda ideal yang diinginkan Jokowi.
"Berarti ada tambahan pilihan kan jadi lebih baik, lebih banyak pilihan. Yang penting masuk kriteria," kata Jokowi.
Jokowi: Tidak Punya Tim Sukses, Ngurus Jakarta Aja Jumpalitan
Beredar kabar burung bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah membentuk tim untuk
pencapresannya tahun 2014 nanti. Menanggapi hal itu, Jokowi
membantahnya.
"Tidak ada. Saya tidak punya tim, saya tidak bentuk tim," ujar Jokowi usai menemui Ketua MPR Sidharto Danusubroto di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
"Tidak ada. Saya tidak punya tim, saya tidak bentuk tim," ujar Jokowi usai menemui Ketua MPR Sidharto Danusubroto di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Jokowi Effect Gagal Menangkan Bambang DH, Jokowi: Saya Ditugaskan Partai
"Jokowi effect" gagal memenangkan pasangan cagub dan cawagub besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDI-P) di Pilgub Jatim. Menanggapi kekalahan itu, Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) dengan santai menjawab,
"Semua terserah rakyat, saya itu ditugaskan partai ya saya datang," ujar Jokowi usai menemui Ketua MPR Sidharto Danusubroto di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
"Semua terserah rakyat, saya itu ditugaskan partai ya saya datang," ujar Jokowi usai menemui Ketua MPR Sidharto Danusubroto di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).
Jokowi Ikut Rapat Tim 17, Berencana Ubah Nama Jalan Medan Merdeka
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengikuti pertemuan Panitia
17. Panitia 17 yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional ini membahas
rencana mengubah nama jalan di sekeliling Istana Negara.
Pertemuan tersebut berlangsung di lantai 9 Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013). Hadir di pertemuan ini Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Jimly Asshiddiqie, Joko Widodo, Muhammad Yamin, Permadi, dan lain-lain.
Pertemuan tersebut berlangsung di lantai 9 Gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/8/2013). Hadir di pertemuan ini Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Jimly Asshiddiqie, Joko Widodo, Muhammad Yamin, Permadi, dan lain-lain.
Jokowi Apresiasi Kompas Karier Fair 2013
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Kompas Karier Fair
2013 sebagai bursa kerja untuk menyerap tenaga kerja. Kompas Karier Fair
digelar selama dua hari, 30 Agustus dan 31 Agustus 2013, di Balai
Kartini, Jakarta.
"Acara ini saya kira baik. Mengumpulkan perusahaan, peluang apa yang mereka punya disampaikan terbuka ke masyarakat," ujarnya seusai meninjau KKF, Jumat (30/8/2013).
"Acara ini saya kira baik. Mengumpulkan perusahaan, peluang apa yang mereka punya disampaikan terbuka ke masyarakat," ujarnya seusai meninjau KKF, Jumat (30/8/2013).
Demi Keselamatan Penumpang, Jokowi Tak Gentar Berangus Metromini Reyot
Unjuk rasa besar pengemudi Metromini di Balaikota DKI Jakarta tidak
menyurutkan langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memberangus
angkutan reyot. Jokowi menegaskan bahwa dirinya tetap menjalankan
Undang-Undang Lalu Lintas dan Peraturan Daerah dalam mengatur angkutan
umum. Meski didemo sejak pagi hingga malam hari, Jokowi tidak gentar dan santai-santai saja. Jokowi
menegaskan bahwa uji kelaikan (kir) adalah kewajiban dengan menjamin
keselamatan penumpang.
"Memang yang tidak lulus uji kir itu banyak. Hubungannya apa Metromini sama nyopot Kadishub? Nggak boleh itu. Nyopot kadis itu urusan saya, wewenang saya. Jangan nanti ada demo suruh nyopot kadis apa lagi," ujar Jokowi, Kamis (29/8/2013).
"Memang yang tidak lulus uji kir itu banyak. Hubungannya apa Metromini sama nyopot Kadishub? Nggak boleh itu. Nyopot kadis itu urusan saya, wewenang saya. Jangan nanti ada demo suruh nyopot kadis apa lagi," ujar Jokowi, Kamis (29/8/2013).
Korban Gusuran Tidak Tahu Jokowi-Ahok Dilaporkan ke Polisi
Berikut ini penelusuran detik.com yang menguak adanya korban penggusuran Waduk Pluit yang tidak merasa dan
tidak mengetahui jika melaporkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke polisi.
Duet JK-Jokowi, Tak Baik Buat Jokowi
Pengamat politik AS Hikam menilai, keinginan Akbar Tanjung menduetkan
Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla (JK) pada pemilihan presiden
2014 tidak menguntungkan Jokowi. Karena, elektabilitas Jokowi jauh di
atas JK.
"Pertama, akan sulit bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bisa menangkat JK. Kedua, tidak bagus buat Jokowi karena elektabilitasnya jauh dari JK," kata Hikam, Kamis (29/8/2013).
"Pertama, akan sulit bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bisa menangkat JK. Kedua, tidak bagus buat Jokowi karena elektabilitasnya jauh dari JK," kata Hikam, Kamis (29/8/2013).
Satu Lagi Prestasi Jokowi: Jokowi Berhasil Mendelegasikan Wewenang Sampai Tingkat Kelurahan
Proses relokasi warga di Waduk Ria Rio ke rumah susun sewa Pinus Elok terbilang
sukses. Kesusksesan ini bukti bahwa Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) berhasil mendelegasikan wewenang kepada anak buahnya dari lurah, camat sampai walikota yang ada di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Sebuah proses relokasi yang perlu diacungi jempol, mengingat waktu yang diperlukan Jokowi hanya dalam hitungan hari.
Bukti proses pendelegasian wewenang Jokowi sampai ke tingkat kelurahan ini terlihat sejak wacana penataan kawasan Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, sekitar tiga bulan silam, tercatat Jokowi hanya satu kali mendatangi kawasan waduk. Itupun dikawal oleh beberapa petugas Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur. Jokowi sama sekali tidak menemui warganya.
Bukti proses pendelegasian wewenang Jokowi sampai ke tingkat kelurahan ini terlihat sejak wacana penataan kawasan Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, sekitar tiga bulan silam, tercatat Jokowi hanya satu kali mendatangi kawasan waduk. Itupun dikawal oleh beberapa petugas Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur. Jokowi sama sekali tidak menemui warganya.
Menghadang Laju Jokowi
Semua survei dari semua lembaga apa pun memperlihatkan tingkat
keterpilihan Joko Widodo (Jokowi) makin meningkat saja. Makin jauh
meninggalkan para pesaingnya. Namun jika ditanya, gubernur DKI Jakarta
itu selalu mengelak. Ia mengaku hanya ingin fokus mengurusi Jakarta,
terutama soal banjir, macet, dan kekumuhan serta kemiskinan. Hingga
kini, partainya, PDI-P, juga masih belum mengubah keputusan sebelumnya.
Kamis, 29 Agustus 2013
Pemilik Gedung Tua Takut Dicaplok Pengembang
Revitalisasi kawasan Kota Tua merupakan salah satu gagasan Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Belum sempurna program berjalan, para pemilik
bangunan dikecewakan dengan langkah gubenur yang tidak melakukan
kompromi dalam menata kawasan dengan stakeholder di kawasan tersebut.
Bahkan, melalui SK-nya, gubernur main tunjuk pengembang swasta yang akan menata kawasan tersebut.
Bahkan, melalui SK-nya, gubernur main tunjuk pengembang swasta yang akan menata kawasan tersebut.
Cara Menjatuhkan Jokowi, Mungkinkah?
Menurutnya, untuk mengalahkan pamor Jokowi itu, sosok nomor satu di Jakarta itu harus disandingkan dengan orang lain yang setara.
Satpol PP Bubarkan Demonstran di Kantor Jokowi
Personel satuan polisi pamong praja akhirnya membubarkan aksi unjuk
rasa ratusan orang yang terdiri dari pemilik dan pengemudi metromini di
Balaikota Jakarta, Kamis (29/8/2013) malam.
Sekitar pukul 19.45,
aparat satpol PP berhasil membubarkan massa. Sebelumnya, para demonstran
kembali menggebrak pagar dan bernyanyi meneriakkan nama Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Koordinator aksi, Gustining Sianipar, mengatakan,
walaupun aparat keamanan telah membubarkan aksi mereka, mereka tetap
akan menunggu Jokowi untuk menerimanya. "Kita akan tunggu sampai Pak
Jokowi temui kita," ujarnya di Balaikota Jakarta.
Jokowi Carikan CSR Warga Gusuran Waduk Ria Rio
"Saya masih carikan CSR untuk fasilitasnya. Iya yang mau bantu kita itu mengantri," kata Jokowi di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).
Siapa Pesaing Kuat Jokowi di Pemilihan Presiden 2014?
Pesaing Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang elektabilitasnya tak terbantahkan lagi, bisa muncul dari Konvesi Partai Demokrat (PD). Terlepas dari hasil survei beberapa bulan terakhir yang mencatat anjloknya elektabilitas PD, namun de facto PD adalah partai berkuasa, yang pada pemilu 2009 meraih hampir 22 juta suara (20,85 persen ).
“Konvensi Demokrat yang sedang berjalan harus dinilai sebagai upaya demokratik memenangi pemilu dan pilpres 2014, yang hasilnya tidak dapat diabaikan apalagi dipandang sebelah mata oleh parpol-parpol peserta pemilu,” ujar Mulyana W Kusumah, pengamat politik dari Universitas Indonesia, di Jakarta Kamis (29/8/2013).
“Konvensi Demokrat yang sedang berjalan harus dinilai sebagai upaya demokratik memenangi pemilu dan pilpres 2014, yang hasilnya tidak dapat diabaikan apalagi dipandang sebelah mata oleh parpol-parpol peserta pemilu,” ujar Mulyana W Kusumah, pengamat politik dari Universitas Indonesia, di Jakarta Kamis (29/8/2013).
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Sejumlah pengamat dan analis politik memprediksi Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi) akan muncul sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDI-P). Bahkan, dalam survei lewat telepon yang digelar
Tempo selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu, (28/8/2013),
delapan dari 10 analis politik menjagokan Jokowi memenangkan kursi R-1 dalam Pemilihan Umum 2014.
Direktur Riset Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya, satu dari 10 analis yang ikut disurvei, mengatakan Jokowi memiliki kans terbesar menduduki kursi Presiden. Keyakinannya itu mengacu pada rilis sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali menempatkan Jokowi sebagai tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya.
Direktur Riset Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya, satu dari 10 analis yang ikut disurvei, mengatakan Jokowi memiliki kans terbesar menduduki kursi Presiden. Keyakinannya itu mengacu pada rilis sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali menempatkan Jokowi sebagai tokoh yang paling tinggi elektabilitasnya.
Jokowi Kantongi Rapor Merah Kepala Dinas
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan,
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah mengantongi nilai kinerja kepala-kepala
dinas. Di antaranya memiliki rapor merah dan terancam diganti.
"Ada rapor dan penilaiannya, ada yang sudah diancam cari pengganti. Ada juga yang menunggu dicek dulu, masih bisa diselamatkan atau tidak," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (29/8/2013).
"Ada rapor dan penilaiannya, ada yang sudah diancam cari pengganti. Ada juga yang menunggu dicek dulu, masih bisa diselamatkan atau tidak," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (29/8/2013).
Pendemo Tunggui Jokowi Sambil Nyanyi Bengawan Solo
Ratusan pendemo Metro Mini hingga sore ini masih bertahan di depan
Kantor Balai Kota DKI Jakarta. Mereka tetap bersikukuh untuk bertemu
dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Didampingi Kapolsek Gambir AKBP Tatan Dirsan, ratusan massa ini duduk di depan pintu masuk Balai Kota. Tatan mengajak para awak Metro Mini untuk bercengkerama santai dan tidak bertindak anarkis lagi.
Salah satu perwakilan pendemo ini memimpin teman-temannya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ia bernyanyi menggunakan pengeras suara.
Didampingi Kapolsek Gambir AKBP Tatan Dirsan, ratusan massa ini duduk di depan pintu masuk Balai Kota. Tatan mengajak para awak Metro Mini untuk bercengkerama santai dan tidak bertindak anarkis lagi.
Salah satu perwakilan pendemo ini memimpin teman-temannya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Ia bernyanyi menggunakan pengeras suara.
Jokowi Beri Isyarat Tak Libatkan Ahok Center di Pinus Elok
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi pertanyaan
wartawan tentang keterlibatan lembaga swadaya masyarakat Ahok Center
dalam program pengadaan fasilitas rumah susun di Pinus Elok, Cakung,
Jakarta Timur.
Sebelumnya, Ahok Center dilibatkan dalam membantu penyaluran fasilitas rumah susun di Marunda, Jakarta Utara.
Sebelumnya, Ahok Center dilibatkan dalam membantu penyaluran fasilitas rumah susun di Marunda, Jakarta Utara.
Jokowi Akan Blusukan ke Taman Hiburan Lokasari di Mangga Besar
Kawasan taman hiburan rakyat(THR) Lokasari, Mangga Besar, Jakarta
berubah. Dahulu ada taman dan panggung lenong khas betawi. Tapi kini
identik dengan pusat hiburan malam, mulai dari spa, karaoke, dan pijat
serta kos-kosan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang mendengar itu akan
mengecek langsung kondisi di lapangan.
"Saya nggak tahu. Nanti saya cek di lapangan. Saya nggak tahu Kalau ada seperti itu," kata Jokowi di RM Sederhana, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).
"Saya nggak tahu. Nanti saya cek di lapangan. Saya nggak tahu Kalau ada seperti itu," kata Jokowi di RM Sederhana, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).
Langganan:
Postingan (Atom)