Dulu saat kepemimpinan Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta, tidak
banyak yang melakukan aksi unjuk rasa. Pasalnya, saat itu Ali Sadikin
memberdayakan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta sebagai wadah pengaduan bagi
masyarakat.
Oleh karenanya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta
Boy Bernardi Sadikin yang merupakan putra Ali Sadikin meminta Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk membuat wadah pengaduan bagi
masyarakat.
"Sekarang kan enggak ada wadahnya. Apa-apa dateng
demo, terus gunanya LBH apa? Zaman bapak, LBH dibayarin pakai dana
Pemprov. Sekarang LBH melempem," ujar Boy di DPRD Jakarta, Jumat (3/5/2013).
Menurutnya, apa yang dilakukan ayahnya itu bukanlah semata untuk mendukung pemerintah dalam kasus hukum yang ada.
"Jadi
LBH dijadikan wadah pengaduan masyarakat. Kalau LBH nya bantu
masyarakat untuk gugat Pemprov sekalipun, Gubernur kan punya biro hukum.
Jadi tinggal ketemu di pengadilan, siapa yang menang," terangnya.
Maraknya
demonstrasi yang terjadi saat ini, sambungnya, tidak mendidik
masyarakat untuk dapat berpikir secara cerdas. Bahkan, Boy menuding,
aksi unjuk rasa sudah diwarnai dengan demo bayaran.
"Kalau cara
begini enggak mendidik. Makanya ada 'PT Demo', mereka menyiapkan orang
yang siap dibayar untuk demo. Kenapa? Karena jalur yang ada itu malah
dibuat mati. Gue yakin dari 100 demo cuma satu yang murni, sisanya
bayaran," jelasnya.
Karena itu, Boy berharap, pada kepemimpinan
Jokowi dapat kembali menjadikan LBH sebagai wadah pengaduan bagi
masyarakat, khususnya mereka yang tingkat ekonomi rendah.
"Jangan
salah, dari LBH itu melahirkan tokoh-tokoh hebat, seperti Adnan Buyung,
kenapa? Karena mereka awalnya membela kepentingan rakyat," tegasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar