Kamis, 28 Februari 2013

Kesabaran Jokowi terhadap monorail mulai habis

Nasib transportasi massa monorail masih belum jelas kapan akan dimulai, bahkan PT Jakarta Monorail belum melengkapi dan menyerahkan dokumen. Hal itu membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) naik pitam dan mengancam mengganti PT Jakarta Monorail, sebagai pelaksana proyek, dengan konsorsium perusahaan lain.
Jokowi mengaku sudah memberikan tenggat waktu kepada PT Jakarta Monorail untuk segera menyetorkan dokumen yang kurang. "Sudah saya kasih (batas waktu), enggak perlu saya sebut kapan. Saya kerja pakai target waktu. Itu kurang," kata Jokowi di Kantor Balai Kota, Jakarta, Rabu (27/2).
Jika syarat itu tidak dipenuhi dalam waktu yang telah ditentukan, Jokowi akan ganti investor. "Belum. Ya ganti dong kalau lewat target. Ganti investor. Tolong kejar di sana di JM (Jakarta Monorail). Biar kelihatan yang lamban siapa?" tegas Jokowi.
"Belum lewat deadline. Tapi mestinya deadline Maret, ya memberikan Januari ke saya kan bagus," sindirnya.
Menurut Jokowi, pihaknya telah memberikan lampu hijau kepada PT Jakarta Monorail untuk melanjutkan pembangunan proyek transportasi massal atau monorail yang diperkirakan memakan biaya hingga triliunan.
"Tolong dikejar ke PT Jakarta Monorail, jangan kejarnya ke saya. Saya ngomongnya itu terus," kata Jokowi.
Nada dan ekspresi Jokowi tampak terlihat tegas ketika menjelaskan penyebab lambat dan molornya pengerjaan proyek monorail bukanlah dirinya. "Dokumennya belum diserahkan ke saya, saya mau ngapain. Jadi ini tanya dan kejar ke Jakarta Monorail kenapa enggak segera kasih dokumen," tegas Jokowi.
"Padahal gubernur kalau dikasih dokumen saat itu juga saya putusin, cor, berangkat, kerjain," sambungnya.
Jokowi tidak mau jika dirinya yang dianggap lambat dalam pengerjaan kelanjutan proyek pembangunan monorail.
"Dokumen-dokumen yang kita minta. Kita nunggu mana! Jangan ada persepsi saya yang lamban. Enggak mau saya. Saya nunggu tapi belum nongol, gimana. Kejar kesana, apa yang masih dicari kok belum diterima gubernur," keluhnya.



Sumber :
www.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar