DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Joko Widodo tak terlalu memanjakan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan kerap mengucurkan dana Penyertaan
Modal Pemerintah (PMP). BUMD diminta mengelola modal yang diberikan
sebelumnya sambil terus meningkatkan aset mereka.
"BUMD harus
profesional, harus bisa meningkatkan aset-nya, dan satu kali PMP
harusnya bisa buat BUMD jalan dan sehat, bukan setiap tahun minta PMP.
Kalau gitu sama dengan unit namanya," ucap kritik Ketua Fraksi Gerindra
DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi, di Gedung DPRD Jakarta, Kamis (19/9/2013).
Untuk
menghasilkan BUMD yang berkualitas, dia menyarankan Jokowi melakukan
penilaian seperti fit and proper test pada calon jajaran direksi BUMD.
Syarat lainnya, jangan mengangkat direksi dari mantan anak buah yang
telah pensiun seperti yang pernah diusulkan Ahok.
"Jadi harus
professional, kecuali memang mantan-mantan pejabat pemda yang baik saat
di fit and proper test dan harus punya kontrak target pencapaian kalau
mau BUMD kita sehat," jelasnya.
Dalam pengamatan Sanusi,
mengelola BUMD sesungguhnya tidak terlalu beresiko. Misalnya, apakah
BUMD itu bakal untung atau justru rugi, tak menjadi persoalan.
"Kalau rugi enggak masuk penjara, meski demikian, harus menjadi perhatian dan pengawasan khusus," tegas Sanusi.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar