Warga dunia harus saling belajar satu sama lain. Sebab dalam beberapa
hal, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, satu negara di satu benua
bisa lebih maju dibandingkan dengan negara di belahan bumi yang lain.
Dalam hal sistem pengairan misalnya, Jepang dan Mesir belajar ke Eropa.
Sementara dalam hal perkebunan sawit atau sistem irigasi sawah banyak
negara lain yang belajar ke Indonesia.
Karena itu, politisi
senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sabam Sirait, mendukung langkah Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang menggandeng Walikota Rotterdam Belanda untuk
menimba pelajaran dalam hal mengatasi masalah banjir di ibukota. Langkah
kerjasama Jokowi ini pun sebenarnya sudah dilakukan di era Presiden
Soekarno dan Presiden Soeharto. Sebab Rotterdam memang salah satu kota
di Belanda yang berada di bawah permukaan laut, namun bisa mengatasi
persoalan banjir.
Sabam mengaku sudah beberapa kali datang ke Roterrdam. Dan memang, bila
dilihat dari dari daerah yang lebih tinggi, terlihat jelas Rotterdam ada
bawah permukaan laut. Kondisi yang sama, juga ada di Jakarta. Sebab
posisi Gambir dan kawasan Istana Merdeka berada di bawah permukaan laut.
"Belanda disebut Netherland
karena dua per tiga tanahnya berada di bawah laut. Jadi saya kira
memang sudah wajar bila saling belajar. Mungkin ada anggapan, Belanda
kan bekas penjajah. Tapi belajar hal yang baik dan pas, harus ke
siapapun. Dalam Hadits umat Islam kan juga disebutkan, belajarlah meski
ke negara China," kata Sabam, yang juga pendiri PDI, sebelum akhirnya
berubah jadi PDI-P.
Dalam hal kerjasama dengan kota atau
negara lain ini, masih kata Sabam, mendapat landasan dari Pancasila.
Sebab di antara sila dalam Pancasila selain Ketuhanan yang Maha Esa
adalah nasionalisme-kebangsaan, keadilan sosial, demokrasi, juga
internasionalisme, yang secara jelas disebut sebagai kemanusiaan.
Kerjasamaa yang dilakukan Jokowi bisa masuk dalam ketegori
internasionalisme tadi.
"Tentu saja, kerjasama itu jangan sampai
merugikan kepentingan nasional Indonesia. kita. Selama saling
menguntungkan, bagus-bagus saja," demikian Sabam.
Sumber :
rmol.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar