Jajaran pengurus dan kader Partai
Demokrat Kabupaten Pandeglang belum menentukan dukungan terhadap calon
presiden (capres) yang masuk dalam daftar peserta konvensi.
"Sampai
sekarang kita belum menentukan pilihan calon mana yang akan didukung
dari 11 peserta konvensi capres," kata fungsionaris Partai Demokrat
Kabupaten Pandeglang Ade Permana Suta di Pandeglang, Kamis (3/10/2013).
Ia
menyatakan, dari 11 peserta konvensi capres baru Mazuki Alie yang sudah
datang ke Pandeglang dan bertemu dengan jajaran pengurus Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Partai Demokrat serta kader partai di daerah itu.
"Baru
Marzuki Alie yang datang dan melakukan sosialisasi terkait
keikutsertaannya dalam konvensi sedangkan lainnya belum. Saya belum tahu
apakah nanti masih akan ada yang datang lagi atau tidak," kata Ade yang
juga anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Pandeglang itu.
Jajaran
pengurus dan kader partai, kata dia, sudah menyosialisasikan Marzuki
Alie pada simpatisan dan masyarakat, namun sepertinya kurang mendapatkan
respons.
"Malah dari jajaran pengurus pun masih ada yang mempertanyakan, dan sepertinya kurang memberikan dukungan," katanya.
Ade
juga mengatakan, pemberian dukungan pada salah seorang figur peserta
sebagai capres tidak mudah, karena terlebih dahulu harus mengetahui
keinginan dari kader, simpatisan dan masyarakat.
"Percuma kita
mendukung salah seorang peserta, tapi kemudian tidak mendapat dukungan
dari kader dan simpatisan serta masyarakat, karena ketika pemilihan
dilaksanakan tidak akan terpilih," ujarnya.
Jajaran pengurus dan
kader Partai Demokrat di Kabupaten Pandeglang, lanjut dia, sudah
melakukan survei untuk mengetahui keinginan masyarakat setempat pada
figur presiden yang akan memimpin Indonesia setelah periode Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) berakhir.
"Hasil survei yang kita lakukan
memang cukup mengejutkan, karena ternyata dari 11 peserta konvensi
tidak ada yang masuk kriteria, dan ini juga yang menjadikan kami belum
bisa menentukan sikap mendukung salah satu peserta konvensi itu,"
ujarnya.
Masyarakat Pandeglang, kata dia, ternyata mendambakan
figur capres seperti Joko Widodo (Jokowi), yang merakyat dan lebih
mengutamakan kerja daripada mempublikasikan diri di media.
"Ini
realitas di lapangan, masyarakat kita ingin capres seperti Jokowi.
Masyarakat tidak ingin figur yang tegas seperti Pak SBY," katanya.
Dukungan untuk Jokowi
Jauh
sebelumnya, Board of Advisor, Center for Strategic and International
Studies (CSIS), Jeffry Geovanie, sudah memprediksi akan munculnya
gerakan masyarakat di kalangan akar rumput untuk mendukung Jokowi
menjadi Presiden.
"Jutaan orang Indonesia akan memaksa Jokowi
untuk bersedia maju dalam Pilpres 2014," ujar Jeffry beberapa waktu
lalu. Menurut dia, dukungan itu akan disampaikan secara bergelombang
alamiah oleh rakyat Indonesia selambat lambatnya November tahun ini.
“Jokowi
menjadi harapan baru untuk masyarakat. Ini bukan tanpa alasan, karena
Jokowi tampil menjadi sosok yang tanggap dan cepat mengatasi persoalan
masyarakat,” ujarnya.
Lebih jauh Jeffrie menjelaskan, jawaban
Jokowi yang mengaku enggan memikirkan kursi presiden di tahun 2014
mendatang adalah sikap yang tepat.
”Justru jawaban-jawaban Jokowi
bahwa dia tidak memikirkan capres 2014 dan hanya memikirkan tanggung
jawabnya untuk membenahi kota Jakarta adalah pilihan jawaban yang tepat
dan benar. Jokowi memang tidak harus memikirkan apalagi mendesain agar
dirinya jadi capres 2014,” kata Jeffry.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar