Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mengalkulasi pelaksanaan
megaproyek enam ruas tol dalam kota. Meskipun, ia telah menyelenggarakan
public hearing bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto
Dardak dan pihak investor, PT Jakarta Tollroad Development Frans Sunito,
Jokowi masih belum berani memutuskan nasib proyek tersebut.
"Belum, Masih dikalkulasi," kata Jokowi di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (21/7/2013).
Jokowi mengatakan, setelah megaproyek transportasi massal berbasis rel, Monorel dan Mass Rapid Transit
(MRT) pelaksanaannya lancar, ia baru akan memikirkan untuk memutuskan
nasib proyek enam ruas tol dalam kota. Lebih lanjut, ia menyebutkan
kalau pihak Kementerian PU tidak memberikan deadline kepadanya untuk
dapat memutuskan berjalannya megaproyek senilai Rp 42 triliun itu.
"Sebenarnya
banyak proyek kita yang belum rampung, seperti tol Jorr W2, jalan
Cakung-Cilincing, dan lainnya semuanya masih dalam proses," kata Jokowi.
Saat wartawan mencoba bertanya terkait kemungkinan untuk
membangun hanya dua ruas tol saja, Jokowi membantahnya. "Siapa yang
bilang? Siapa yang memutuskan? Belum diputuskan," kata Jokowi.
Padahal,
beberapa bulan lalu, ia sempat mengutarakan kalau proyek itu telah
mengerucut menjadi dua ruas tol saja, yakni Sunter-Semanan dan
Semanan-Pulo Gebang.
Saat itu, ia menilai pembangunan dua ruas
tol, Sunter-Semanan dan Semanan-Pulo Gebang, mampu memecah kemacetan di
Ibu Kota. Pasalnya, jalur logistik yang diangkut oleh truk besar dan
kontainer bisa langsung memiliki akses ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Megaproyek
yang telah digagas sejak masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI
Sutiyoso, dibagi dalam empat tahap yang rencananya selesai pada 2022.
Pada tahap pertama akan dibangun ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23
kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulo
Gebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Pada
tahap kedua, dilakukan pembangunan ruas Tol Duri Pulo-Kampung Melayu
sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan
Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95
triliun.
Tahap ketiga meliputi pembangunan ruas tol koridor
Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp
4,25 triliun. Pada tahap terakhir akan dibangun ruas tol Pasar
Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71
triliun.
Total panjang ruas enam tol dalam kota adalah sepanjang
69,77 kilometer. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi
satu dengan tol lingkar luar milik PT JTD, tetapi tarifnya akan terpisah
dari tol lingkar luar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar