Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Socapua mengaku kaget ketika
mendengar anggaran untuk blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mencapai Rp 26,6
miliar. Max menuding anggaran tersebut terlalu besar jika digunakan
hanya untuk pencitraan semata.
Max mengatakan, blusukan yang
sering kali dilakukan oleh Jokowi semenjak menjadi orang nomor satu di
DKI Jakarta hanya pencitraan. Apalagi, menurut dia, Jokowi dikabarkan
akan maju dalam Pemilu Presiden 2014.
"Saya kira itu justru di
situ (Pencitraan 2014). Blusukan hanya sebuah pencitraan membentuk
persepsi positif publik, itu blusukan itu pencitraan," jelas Max kepada
merdeka.com, Minggu (21/7/2013).
Anggota Komisi I DPR ini meminta agar
DPRD DKI Jakarta bisa mencermati dengan memotong anggaran blusukan yang
terlalu besar tersebut. Jangan sampai, kata dia, hanya karena Jokowi
saat ini sedang menjadi media darling, mantan wali kota Solo itu dapat
mempergunakan anggaran seenaknya.
"Harus dong (Dipotong) kalau
pembuktian begitu. Jangan sampai gara-gara menjadi media darling, bisa
saja sehingga terjadi pemakaian anggaran seperti itu," tegas dia.
Terkait
dengan hasil temuan Forum Indonedia untuk Transparasi Anggaran (FITRA)
yang mengatakan anggaran blusukan Jokowi Ahok yang lebih besar ketimbang
mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke). Max menambahkan, FITRA
lembaga yang dapat dipercaya dan diuji kredibilitasnya.
"Saya
kira FITRA sangat konsen dengan hasil yang dia dapat, tidak hanya ke
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ke parpol juga begitu DPR juga begitu,"
imbuhnya.
Max menambahkan, blusukan Jokowi yang juga sering kali
dilakukan hanya menghabiskan anggaran. Terlebih lagi, aksi blusukan itu
dilakukan hanya sekedar show off belaka.
"Ya kalau kita cermati
sampai saat ini sejak diangkat menjadi gubernur hal yang dilakukan hanya
sebatas blusukan-blusukan itu saja, belum sesuatu perubahan, mungkin
masih belum waktunya ya, tapi kalau anggaran hanya untuk blusukan,
jalan-jalan, ke kiri ke kanan sampai sekian miliar saya kira perlu
dicermati, untuk apa sampai anggaran keliling Jakarta segitu banyak itu
pemborosan hanya untuk show off menghabiskan anggaran," tandasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar