Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sembilan anggota Dewan
Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Senin
(19/1/2015). Jokowi sempat dikecam karena mengangkat Wantimpres yang berasal
dari parpol pendukungnya saat pilpres 2014 yang lalu.
Satu dari sembilan
Wantimpres yang diangkat Jokowi, Jan Darmadi yang merupakan Ketua
Majelis Tinggi Partai Nasdem tersebut mendapat sorotan tajam.
Pria yang
dikenal dengan panggilan Apiang disebut sebagai bos judi.
"Keprihatinan
Sore: Atagfirullah, Bos Judi, Jan Darmadi alias Apiang dilantik hari
ini jadi Anggota Wantimpres ! Pemberi pertimbangan judi?" tulis Profesor
Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Thamrin Amal Tomagola melalui
akun Twitter-nya, Senin (19/1/2015).
Pria yang juga tokoh masyarakat Maluku ini mempertanyakan tujuan Jokowi mengangkat Apiang sebagai Wantimpres.
"Oh
Jokowi, Kalla, Mega dan Palloh, bencana apa lagi yg ingin kalian
timpakan atas bangsa ini ? Bos judi PENASEHAT PRESIDEN ?" ujarnya.
Pengamat
Politik LIPI Firman Noor mengatakan, penunjukan orang-orang tersebut
membuktikan bahwa Jokowi tak bisa merealisasikan janji kampanyenya dulu.
Di mana menurut dia, bagi-bagi kursi untuk tim pemenangan sangat kental
terjadi.
"Pada akhirnya memang siapapun itu butuh sekelompok
orang yang secara chemistry cocok agar bisa langsung bekerja, dari sisi
itu bisa dipahami, cuma di sisi lain menimbulkan kritik bahwa Jokowi
jilat ludahnya sendiri karena mungkin terlalu bersemangat akhirnya dia
butuh dukungan politik dari partai yang ada," ujar Firman saat
dihubungi, Senin (19/1/2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar