Banyaknya pemangkasan kegiatan protokoler dan tetek bengeknya untuk
kunjungan presiden dan wakil presiden menghemat anggaran daerah hingga
Rp 2 miliar. Hal itu dirasakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang
akan mendapat kunjungan Presiden Joko Widodo pada 20-21 Januari 2015.
"Terus terang, Pemda Kalbar tidak merasa sama sekali diberatkan dalam
anggaran untuk kedatangan Presiden," kata Kepala Humas Pemprov
Kalimantan Barat J. Numsuan Madsum, Senin 19 Januari 2015.
Hal ini berbeda dengan kedatangan kepala negara lainnya. Biasanya, kata
Numsuan, Pemprov Kalbar selalu menganggarkan Rp 2 miliar untuk
kedatangan presiden atau wakil presiden.
Anggaran tersebut,
antara lain, untuk pemasangan baliho-baliho, makanan dan minuman, serta
protokol lainnya. Kini, kata Numsuan, untuk biaya konsumsi pun tidak
mewah. "Makan di hotel pun, jika memang ada, menu makanan tradisional,"
kata Numsuan.
Pemasangan tenda-tenda pun dianjurkan menyewa
tenda sederhana. "Sudah dipesankan, sebenarnya Presiden kurang suka
acara seremoni. Jadi kita tetap antisipasi rencana cadangan," dia
menambahkan.
Protokol Pemprov Kalbar belum mengetahui di mana
Jokowi akan menginap. Menurut jadwal sementara, Jokowi sedianya akan
menginap di Pontianak setelah kegiatan meninjau UPT Manggala Agni di
Rasau Jaya. Lantas paginya ia akan terbang ke perbatasan Kalbar dengan
helikopter dan kembali ke Pontianak pukul 17.00 WIB, lalu bertolak ke
Jakarta pukul 18.00 WIB. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar