Pertengahan bulan ini, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya
Prabowo Subianto bersama seluruh pengurus partai mengumumkan enam
program untuk meraih dukungan rakyat. Cara itu sebagai langkah buat
memenangkan pemilihan umum legislatif.
Tanpa menang dalam pemilu
parlemen, jalan Prabowo untuk menjadi presiden bakal terhambat. Prabowo
tidak ingin lagi sekadar menjadi calon wakil presiden. Di berbagai
kesempatan dia menegaskan siap bertarung dalam pemilihan presiden tahun
depan.
"Gerindra memberikan kepada rakyat Indonesia program aksi
hasil pemikiran mendalam dari tim pakar bekerja kurang lebih satu
tahun," kata Prabowo saat peluncuran enam program itu di Hotel Sahid,
Jakarta. "Sehingga Partai Gerindra bisa memperjuangkan dan mendapatkan
mandat dari rakyat untuk memimpin bangsa lima tahun ke depan." lanjut Prabowo.
Dalam
berbagai survei, Prabowo selalu menjadi nomor wahid jika tidak
mengikutsertakan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Elektabilitas Prabowo terus meningkat, tetapi tingkat keterpilihan
partainya masih di bawah 20 persen. Artinya, Gerindra tidak bisa
sendirian mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
BErikut Kajian beberapa survei,
Pusat Data Bersatu (PDB) bentukan Didik J.
Rachbini awal bulan ini. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan
Golongan Karya berbagi tempat teratas dengan elektabilitas 14 persen.
Disusul Demokrat (9,4 persen), dan Gerinda (8,89 persen).
Tetapi
dalam survei calon presiden versi PDB, Prabowo memimpin dibandingkan
calon dari partai lain. Elektabilitasnya 19,89 persen per Juni, naik
dari 17, 1 persen ketimbang Januari lalu.
Mantan Komadan jenderal
Kopassus (Komando Pasukan Khusus) ini dinilai menjadi calon presiden
paling sering disebut oleh publik dengan persentase 37,4 persen.
Lembaga
Survei Nasional (LSN) juga menempatkan Prabowo Subianto dengan tingkat
elektabilitas calon presiden di posisi pertama, yakni 22,7 persen.
Soegeng Sarjadi Syndicate
(SSS), juga mengkonfirmasi hal tersebut dengan hasil
serupa (25,8 persen).
Dalam survei dirilis awal Juli lalu, basis suara Prabowo
berada di Jawa (28,4 persen); Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur (28,1 persen); serta Sulawesi (25,9 persen). "Kami hanya
berjuang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat. Jangan terlalu tergiur
oleh survei," kata Prabowo.
Ketua Umum Gerindra Suhardi
menegaskan pihaknya tidak tinggal diam untuk menggolkan Prabowo menjadi
presiden. "Dari survei kami sudah mengalahkan Demokrat, saat ini nomor
tiga. Masih banyak yang belum menentukan pilihan," kata Suhardi.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar