Sosok Joko Widodo (Jokowi) agaknya masih paling diminati dan cukup
memiliki prospek cerah untuk bersaing memperebutkan kursi RI 1 pada
Pilpres 2014 mendatang.
Namun, Jokowi yang hingga kini belum
mendapat lampu hijau dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati
Soekarnoputri terkesan masih malu-malu untuk maju.
Analis Politik Charta Politika, Arya Fernandez mengatakan, bila melihat hasil polling
oleh sejumlah lembaga survei, Jokowi hampir dominan mengungguli sederet
nama calon presiden seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, maupun
Wiranto.
Hal itu kata dia merupakan tren positif, meski pencalonan Jokowi sendiri bisa dikatakan terlalu prematur.
"Saya
kira Jokowi sebaiknya bersabar dalam meniti karier politiknya. Dia saat
ini kan sedang mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebaiknya
rampungkan dulu tugasnya menangani berbagai persoalan Ibu Kota," ujar
Arya, di Jakarta, Senin (29/7/2013).
Arya
melanjutkan, tren positif yang diraih Jokowi lewat berbagai survei tak
dapat dipungkiri bahwa masyarakat memiliki ekspektasi besar terhadap
mantan Wali Kota Solo itu. Namun, jika Jokowi mau bermanuver sendiri
tanpa harus mengantongi restu Mega, hal itu sah-sah saja.
"Kalau dia mau bermanuver sendiri, saya kira tiket RI 1 sudah ada ditangan. Kalau dia mau nyapres
silakan saja, tidak masalah. Banyak orang melihat dia merupakan sosok
yang fenomenal dan dianggap punya reputasi baik untuk menjadi seorang
pemimpin," urainya.
Kendati demikian, Arya menyarankan agar
Jokowi saat ini fokus untuk mengurus Jakarta dengan segenap
persoalannya. Kinerja Jokowi dalam memimpin Ibu Kota nantinya juga bakal
memengaruhi penilaian masyarakat terhadap kader PDIP itu.
"Idealnya itu Jokowi nyapres
2019. Saat ini bekerjalah dulu urus Jakarta. Masih banyak persoalan
Jakarta yang harus dia benahi. Kalau dia berhasil menangani
persoalan-persoalan itu, maka masyarakat pun akan positif menilai dan
bersimpati kepadanya," tukas Arya.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar