Laman

Jumat, 20 September 2013

Pujian Mahfud untuk Jokowi

Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK),  mengatakan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian untuk melakukan perubahan. Menurutnya, hal ini bisa terjadi jika pemimpin terpilih dengan cara yang bersih. Tidak lahir dari politik transaksional yang akan menyanderanya.
Menurut Mahfud, fenomena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang terpilih dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, menjadi cermin bahwa dengan modal keberanian yang dimilikinya, Jokowi bisa melakukan programnya dengan baik karena tak tersandera dengan siapa atau kelompok mana pun.
"Kenapa Jokowi berani? Karena dia tak tersandera," kata Mahfud saat berkunjung ke Redaksi Kompas, di Jakarta, Kamis (19/9/2013).
"Jokowi adalah bagian dari sedikit pemimpin yang ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Yang sedikit ini menginspirasi saya. Menawarkan diri ingin membersihkan dan memperbaiki keadaan. Fenomena Jokowi juga menunjukkan bahwa tanpa modal yang kuat, juga bisa," papar Mahfud.
Dalam pengamatannya, selama proses pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, tak ada deal-deal politik tertentu yang membelenggu Jokowi. Hal ini, kata Mahfud, yang membuat Jokowi berani bekerja menciptakan perubahan meski skalanya hanya sebatas di Ibu Kota.
"Nah saya kira seperti itu (bersih, tak tersandera), ke tingkat nasional juga seharusnya seperti itu," kata Mahfud.
Ia menekankan, keinginannya maju sebagai calon presiden akan dilakukan dengan cara-cara yang bersih dan tanpa politik transaksional. Mahfud mengatakan, ia juga menyaring secara ketat pihak-pihak yang akan memberikan sumbangan untuk pencalonannya. Syarat utamanya, kata Mahfud, pemberi sumbangan tak pernah berperkara hukum dan tak pernah berperkara di Mahkamah Konstitusi.
"Politik transaksional ini yang membelenggu, tersandera. Maka saya menawarkan diri dengan cara bersih agar tidak disandera," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, para kiai berencana menjadikan Mahfud MD sepebagi presiden dengan memilih Jokowi sebagai wapresnya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar