Para kiai Nahdlatul Ulama (NU) mempertimbangkan duet Mahfud MD sebagai Capres dan Joko
Widodo (Jokowi) Cawapres 2014. Meski belum ada keputusan final, nama Jokowi sempat dibahas dalam
pertemuan para kiai NU di pondok pesantren Darul Ulum, Jombang, Jawa
Timur, yang menyatakan dukungan Mahfud sebagai Capres, Rabu (18/9/2013).
Dalam pertemuan tertutup tersebut, sempat
dipaparkan hasil survei sejumlah calon lain yang disandingkan dengan
Jokowi. Hasilnya, duet Jokowi-Mahfud menduduki peringkat pertama sebagai
duet yang paling rendah ditolak masyarakat dengan tingkat penolakan 0,4
persen dan dukungan 40 persen. Namun tidak diketahui paparan itu hasil
survei dari lembaga mana.
Mahfud mengakui jika realitas survei
menunjukan elektablitas Jokowi tertinggi. "Tapi para kiai mengatakan
survei tidak selalu benar. Seperti Foke (Fauzi Bowo) menang di survei
tapi bisa kalah sama Jokowi," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
ini usai pertemuan.
Secara diplomatis, Mahfud mengaku siap
disandingkan dengan siapa saja termasuk dengan Jokowi. "Komunikasi
dengan Jokowi terus dibuka dan juga dengan (calon) yang lain," katanya.
Menurut
Mahfud, pilihan pendamping cawapres akan tergantung hasil pemilihan
legislatif nanti. Bahkan menurutnya calon-calon yang muncul sekarang
semuanya masih spekulatif. "Semua spekulatif, posisinya sama-sama lari.
Bedanya hanya opini yang tercipta di media saja, riilnya nanti bisa
beda," kata kader NU kelahiran Madura ini.
Juru bicara para kiai,
KH Salahudin Wahid (Gus Solah), menilai masih terlalu dini membahas
pendamping Mahfud termasuk dengan Jokowi. "Mungkin saja tapi itu masih
terlalu pagi," ujarnya.
Menurutnya, saat ini proses sedang
berjalan dan mesin pendukung Mahfud mulai bergerak. "Itu (pandamping
Mahfud) nanti kalau persneling empat, ini baru perseneling dua," ucap
adik kandung Gus Dur ini.
Lebih dari 30 kiai NU se-Jawa dan
Madura menyatakan dukungan untuk Mahfud agar maju sebagai capres
2014-2019. Para kiai itu berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur. Mereka adalah kiai sepuh dan pengasuh pondok pesantren serta
pimpinan tarikat yang memiliki ribuan santri. Beberapa diantaranya
merupakan pengurus NU tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar