Meskipun Gubernur DKI Jakarta Jokowi Widodo (Jokowi) mempunyai segudang prestasi yang tidak perlu diragukan lagi, tetapi ada juga pengamat yang berpendapat mirip Partai Gerindra. Yaitu mengganggap reputasi yang telah dimiliki Jokowi belumlah cukup sebagai tiket untuk maju sebagai capres pada tahun 2014 yang akan datang. Prestasi Jokowi yang mampu mengubah yang dihadapinya dalam waktu yang sangat, rupanya belumlah cukup di mata pengamat sosial Universitas Bengkulu, Cucu Syamsudin. Cucu menilai, rakyat
Indonesia harus bersabar jika menginginkan Jokowi menjadi Presiden
RI. Sebab, Jokowi itu masih perlu melalui ujian dari sisi
waktu agar tidak menjadi pemimpin "karbitan".
Cucu menyebutkan,
syarat kepemimpinan Jokowi untuk menjadi presiden sudah ada. Jokowi pun
cukup baik secara elektabilitas. Namun, masih ada beberapa penilaian
yang belum selesai, di antaranya soal proses waktu. Sebab, hanya waktu
yang akan menguji kepemimpinan Jokowi.
Atas pertimbangan itu,
Cucu memandang bahwa idealnya Jokowi menyelesaikan dulu tugasnya sebagai
gubernur. "Jika ia berhasil memimpin Jakarta satu periode saja dengan
beberapa hasil kerja yang di atas rata-rata gubernur terdahulu, maka
indikasi penilaian Jokowi menjadi presiden selanjutnya sudah cukup
terpenuhi," kata Cucu, Minggu (6/10/2013).
Cucu menyebutkan,
harapan masyarakat pada Jokowi terlalu tinggi pada 2014. Maka,
kekecewaannya pun akan sangat besar jika Jokowi gagal memimpin bangsa
ini.
"Kalau sudah terjadi kekecewaan maka rakyat akan ada pada
titik frustrasi dan krisis kepercayaan karena figur yang disanjung
ternyata melukai hati rakyat juga, dan saya harap ini tidak terjadi jika
Jokowi ke depan memang benar menjadi presiden," imbuhnya.
Lagi-lagi
ia menegaskan, aspek waktu sangat menentukan penilaian bagi layak atau
tidaknya Jokowi menjadi presiden. Dalam aspek waktu inilah Jokowi akan
mengalami "jatuh bangun" menjadi seorang pemimpin dan akan menempanya
menjadi presiden yang layak.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar