Sejumlah kebakaran terjadi di Jakarta belum lama ini. Tidak hanya
melanda kawasan permukiman, tapi juga kawasan usaha atau industri.
Kebakaran ini tidak hanya mengakibatkan kerugian materi, tapi juga
korban jiwa.
Pengurus Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia, Muhammad Idrus, meminta Pemprov DKI Jakarta serius
menangani masalah kebakaran dan korban kebakaran di Jakarta.
"Dulu gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berkampanye untuk mengadakan pawang geni, alat pemadam mobile.
Namun belum juga terwujud. Padahal masyarakat bisa bergerak lebih cepat
jika ada sarana darurat," kata Idrus di Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Idrus
yang juga Koordinator Relawan Salam Republik Indonesia menjelaskan,
Pemprov DKI belum memanfaatkan tenaga relawan secara optimal. Padahal,
kaum muda di pelosok gang dan kampung siam membantu evakuasi, jika
dilatih.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan petugas yang terbatas dan mobil pemadam tak bisa menjangkau wilayah padat," ujar Idrus.
Kelalaian manusia
Pakar
penggalangan bencana Bagus Aryo melihat fenomena kebakaran di Jakarta
dan kota-kota besar lainnya memang unik. "Bukan hanya faktor alam,
seperti musim panas yang panjang dan terik, tapi juga kelalaian manusia
seperti instalasi buruk, tempat masak rawan atau perilaku warga
sembrono," kata Bagus.
Menurut Bagus, risiko kebakaran besar
karena permikiman padat dan kumuh tak dilengkapi sarana pemadam. Karena
itu, kata dia, kesadaran dan melibatkan masyarakat atau warga menghadapi
kebakaran sangat penting.
"Misalnya, kata dia lagi, pembuatan
teralis besar untuk menjaga keamanan rumah, tapi dalam situasi kebakaran
justru memperbesar risiko," tuturnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar