Saat ia bersama sang istri, Iriana selesai berkeliling Kaki
Lima Night Market, pertanyaan menggelitik mengenai capres 2014 masih
saja ditanyakan. Kini ada yang bertanya terkait isu tim Ketua DPR
Marzuki Alie yang mulai mendekati Jokowi untuk bersama maju dalam
Pilpres 2014.
Kembali, Jokowi menjawabnya dengan santai. Ia mengaku hanya ingin mengurusi segala permasalahan Jakarta, seperti pedagang kaki lima (PKL), Blok G Tanah Abang, dan Waduk Ria Rio.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, saya enggak ngurusin survai-survei, enggak ngurus copras-capres, ngurusnya kaki lima. Sudahlah cukup, ngurus kaki lima aja," kata Jokowi, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (5/10/2013) malam.
Selama seharian ini, Jokowi menghabiskan waktunya bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
Menurut Jokowi, kunjungannya ke Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan makan siang di sebuah warteg di Pulomas bukan merupakan kampanye terselubung. Saat itu, ia berperan sebagai kader PDI-P yang menemani sang atasan, Megawati.
Kemudian, apakah di dalam perjalanan blusukannya itu Megawati dan Jokowi terlibat pembicaraan mengenai Pilpres 2014? Menjawab itu, Jokowi kembali menyerahkan urusan politis kepada DPP dan Megawati.
"Ya tahun depan, memang tahun depan, masak tahun belakang. Tapi kan saya enggak mengurus copras-capres, survai-survei. Kalau wilayah politik, tanyakan ke ibu ketua umum," ujar Jokowi seraya meninggalkan awak media.
Siang tadi, Jokowi tiba-tiba saja mendapat panggilan mendadak dari sang ketua umum yang juga Presiden RI ke-5 tersebut. Jokowi bersama Megawati pun keliling bersama salah satu putra Megawati yang juga kader PDI-P Prananda Prabowo.
Di sana, Megawati bercerita tentang mimpi-mimpi ayahnya, Soekarno untuk penghijauan Jakarta. Setelah mengunjungi Waduk Pluit, Jokowi dan Megawati mengunjungi Waduk Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur untuk melihat pembangunan di sana.
Setelah puas melihat pelaksanaan penghijauan di Jakarta, Jokowi bersama Megawati, anak Megawati, Prananda Prabowo makan siang di warung tegal (warteg) tepat di samping SMA 21, Jakarta Timur.
Di sana, Megawati menjelaskan, kalau keberadaan warteg sebenarnya telah dirintis sejak zaman Sultan Agung. Pada saat menyerang Batavia, Sultan Agung membangun suatu sistem logistik untuk mendukung gerakan pasukannya. Salah satunya adalah warung seperti warteg. Megawati juga berpesan kepada Jokowi untuk sering makan di warteg agar gemuk.
Sumber :
tribunnews.com
Kembali, Jokowi menjawabnya dengan santai. Ia mengaku hanya ingin mengurusi segala permasalahan Jakarta, seperti pedagang kaki lima (PKL), Blok G Tanah Abang, dan Waduk Ria Rio.
"Sudah saya sampaikan bolak-balik, saya enggak ngurusin survai-survei, enggak ngurus copras-capres, ngurusnya kaki lima. Sudahlah cukup, ngurus kaki lima aja," kata Jokowi, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (5/10/2013) malam.
Selama seharian ini, Jokowi menghabiskan waktunya bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
Menurut Jokowi, kunjungannya ke Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan makan siang di sebuah warteg di Pulomas bukan merupakan kampanye terselubung. Saat itu, ia berperan sebagai kader PDI-P yang menemani sang atasan, Megawati.
Kemudian, apakah di dalam perjalanan blusukannya itu Megawati dan Jokowi terlibat pembicaraan mengenai Pilpres 2014? Menjawab itu, Jokowi kembali menyerahkan urusan politis kepada DPP dan Megawati.
"Ya tahun depan, memang tahun depan, masak tahun belakang. Tapi kan saya enggak mengurus copras-capres, survai-survei. Kalau wilayah politik, tanyakan ke ibu ketua umum," ujar Jokowi seraya meninggalkan awak media.
Siang tadi, Jokowi tiba-tiba saja mendapat panggilan mendadak dari sang ketua umum yang juga Presiden RI ke-5 tersebut. Jokowi bersama Megawati pun keliling bersama salah satu putra Megawati yang juga kader PDI-P Prananda Prabowo.
Di sana, Megawati bercerita tentang mimpi-mimpi ayahnya, Soekarno untuk penghijauan Jakarta. Setelah mengunjungi Waduk Pluit, Jokowi dan Megawati mengunjungi Waduk Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur untuk melihat pembangunan di sana.
Setelah puas melihat pelaksanaan penghijauan di Jakarta, Jokowi bersama Megawati, anak Megawati, Prananda Prabowo makan siang di warung tegal (warteg) tepat di samping SMA 21, Jakarta Timur.
Di sana, Megawati menjelaskan, kalau keberadaan warteg sebenarnya telah dirintis sejak zaman Sultan Agung. Pada saat menyerang Batavia, Sultan Agung membangun suatu sistem logistik untuk mendukung gerakan pasukannya. Salah satunya adalah warung seperti warteg. Megawati juga berpesan kepada Jokowi untuk sering makan di warteg agar gemuk.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar