Laman

Senin, 19 Januari 2015

Ini Profil 9 Anggota Wantimpres yang Baru Dilantik Jokowi

Presiden Joko Widodo hari ini melantik 9 anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara. Bagaimana profil mereka?
Acara pelantikan digelar di Istana Negara, Jakpus, Senin (19/1/2015) siang ini. Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla hadir.
Para anggota Wantimpres ini didominasi perwakilan dari partai politik pengusung Jokowi-JK. Sisanya profesional.
Berikut profil mereka:

1. Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto merupakan purnawirawan jenderal polisi dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal (Irjen). Jabatan terakhirnya di Korps Bhayangkara yaitu sebagai Kapolda Jawa Barat pada tahun 1988-1991. Tak lagi aktif di kepolisian, Sidarto terjun ke dunia politik.
Tahun 1999, pria kelahiran Banten 78 tahun lalu itu terpilih sebagai anggota DPR RI hingga 2014 dan menjadi bagian fraksi PDIP. Tahun 2013 ia menjabat sebagai ketua MPR RI menggantikan Taufiq Kiemas. Sidarto termasuk yang aktif meminta Jokowi untuk mempertimbangkan rekomendasi KPK dan PPATK saat masa pemilihan calon menteri Kabinet Kerja.
Jabatan terakhir Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo ialah Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 1998-1999. Ia adalah satu-satunya KSAD yang pernah menjabat dengan tiga Presiden Indonesia yang berbeda.

2. Subagyo HS
Subagyo lahir di Piyungan, Yogyakarta, 68 tahun lalu. Karir mantan komandan Paspampres di era Soeharto melejit saat menjabat Danjen Kopassus. Setelah itu kariernya mentereng saat terpilih sebagai Pangdam Diponegoro, Wakasad dan kemudian KSAD.

3. Yusuf Kartanegara
Yusuf Kartanegara adalah Sekjen PKPI, partai yang dibesut oleh mantan gubernur DKI Sutiyoso. Menurut Sutiyoso, Yusuf pernah jadi jaksa agung dan mumpuni jadi wantimpres. Dia juga seorang purnawirawan jenderal TNI dengan pangkat terakhir letjen.

4. Hasyim Muzadi
Hasyim Muzadi pernah mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai calon Wakil Presiden di Pilpres 2004 silam. Pria 70 tahun ini merupakan tokoh Islam dan mantan ketua umum PB Nahdatul Ulama.
Bersama Mega, santri lulusan Gontor itu memperoleh 2,.2 persen suara di putaran pertama pilpres 2004. Saat itu mereka kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla di putaran kedua.

5. Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa pernah menjabat sebagai menteri Perumahan Rakyat pada periode presiden SBY sebelum akhirnya digantikan oleh Djan Faridz. Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Suharso merupakan anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Lulusan Akademi Pertambangan dan Geologi Institut Teknologi Bandung tahun 1975 itu lolos ke senayan diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jabatan di partainya adalah wakil ketua umum PPP.

6. Rusdi Kirana
Rusdi Kirana adalah pendiri maskapai Lion Air. Dia lalu terjun ke dunia politik bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tanpa lama berpolitik, Rusdi langsung jadi wakil ketua umum.
Karena keberhasilannya mengembangkan Lion Air, Rusdi berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya. Kini ia termasuk 40 orang terkaya di Indonesia, dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 900 juta per 2012.

7. Jan Darmadi
Jan Darmadi adalah salah satu pengusaha sukses dan senior pemilik PT Jakarta Setiabudi International Tbk yang bergerak di bidang properti dengan basis bisnis di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Masa Orde Baru, Jan termasuk pengusaha yang mampu bertahan sebagai non-partisan.
Jan diusulkan sebagai wantimpres dari Partai NasDem. Dia menjabat sebagai ketua majelis tinggi NasDem.

8. Abdul Malik Fadjar
Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar merupakan Menteri Pendidikan pada Kabinet Gotong Royong. Ia menjadi menteri pendidikan periode 2001-2004 dan Menteri Agama di Kabinet sebelumnya yaitu periode 1998-1999. Dia merupakan tokoh Muhammadiyah dan saat ini menjabat salah satu ketua PP Muhammadiyah.

9. Sri Adiningsih
Sri Adiningsih termasuk Wantimpres dari jalur profesional. Ia merupakan ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Ia merupakan lulusan terbaik saat itu.
Ia meraih gelar master dan doktornya dari University of Illinois Amerika. Setelah itu ia menjadi dosen di sekolah Pascasarjana UGM. Kini ia bekerja di Bank Danamon Indonesia sejak tahun 2003.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar