Pernyataan peserta konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo yang
bersedia menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) dinilai hanya sebatas wacana.
Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira menilai, pernyataan ini
bertujuan untuk memenangkan diri dalam konvensi Partai Demokrat (PD).
"Pernyataan ini hanya strategi Pak Pramono," kata Andreas saat
dihubungi, Jumat (4/10/2013). Dengan popularitas Jokowi, pernyataan
ini dinilai hanya bertujuan untuk mendongkrak popularitas Pramono Edhie.
"Pramono Edhie belum pasti memenangi konvensi," kata Andreas.
Andreas tidak bersedia berkomentar banyak mengenai kemungkinan akan
mengusung dua tokoh ini. Menurut dia, masih banyak hal yang harus
dicermati dalam dinamika politik nasional. Namun dia mengapresiasi jika
Pramono Edhie bersedia mendampingi calon presiden PDI-P. "Kita
lihat saja perkembangannya," kata dia.
Andreas mengatakan, PDI-P belum memutuskan calon presiden. Meskipun elektabilitas
Jokowi sebagai calon presiden masih berada di posisi teratas, Andreas
mengatakan penentuan calon presiden merupakan kewenangan Ketua Umum
Megawati Soekarnoputri.
Peserta konvensi partai Demokrat,
Pramono Edhie Wibowo, membenarkan beberapa waktu lalu menulis status di
akun Facebook pribadinya tentang Jokowi. Dalam akun media sosial
itu, Pramono berujar merasa terhormat jika bisa menjadi pasangan Jokowi, dalam pemilihan umum presiden dan wakil
presiden 2014.
Pramono pun menganggap statusnya di Facebook
bukanlah sesuatu yang perlu dipolemikkan. Mantan Kepala Staf Angkatan
Darat ini mengatakan status itu hanya rasa apresiasi terhadap Jokowi.
(Baca : Pramono Edhie Merasa Terhormat Jadi Wakil Jokowi)
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar