Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf kembali menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Sebelumnya, Nurhayati menyerang Jokowi masalah realisasi penanganan kasus kebakaran di Ibu Kota. Kini, Nurhayati menyindir Jokowi terkait sikapnya menolak mobil murah. Padahal, menurut Nurhayati, saat menjabat Wali Kota Solo, ia getol mendorong proyek mobil murah Esemka. Penyerangan Nurhayati kali ini mengingatkan ketika beberapa tahun yang lalu ketika Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, menyerang Jokowi dengan mengatakan "Masak orang Solo disuruh jualan pecelterus".
'Saya belajar dari kampanye Pak Jokowi. Bahkan, saat dia naik namanya, itu karena Esemka. Esemka ini mobil murah bukan? Kok sekarang Jokowi malah nolak mobil murah, saya sedih," ujar Nurhayati, di Kompleks Parlemen, Senin (21/10/2013).
Nurhayati menilai, Jokowi seharusnya menolak keberadaan mobil mewah. Masyarakat, kata dia, memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
"Masak rakyat disuruh naik motor terus? Kan kasihan," katanya lagi.
Sikap Jokowi yang menolak kebijakan mobil murah memang sempat menyedot perhatian beberapa bulan lalu. Ia memilih berseberangan dengan pemerintah pusat. Alasan Jokowi, keberadaan mobil murah hanya akan menambah kemacetan Jakarta.
Namun, ia menyadari tak bisa berbuat apa pun lantaran pemerintah pusat akhirnya menerbitan Peraturan Menteri Perindustrian nomor 33/M-IND/PER/7/2013.
Selain soal mobil murah, Nurhayati sempat mengkritik Jokowi dengan kasus kebakaran besar yang terjadi di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara. Hal ini disampaikannya menanggapi program 100 hari Jokowi di Ibu Kota. Setelah melontarkan pernyataan itu, Nurhayati pun banyak dikritik pembaca. Terkait hal ini, Nurhayati mengaku tak gentar meski sikapnya berseberangan dengan publik. Ia mengatakan, hanya menyampaikan fakta yang ada.
"Saya tidak takut kritik. Bicara kebenaran itu pahit memang," katanya.
Anggota Komisi VIII DPR itu juga tak peduli jika kritiknya ini justru disikapi candaan oleh Jokowi. Jokowi sempat menanyakan alasan banyaknya kebakaran di Ibu Kota dikaitkan dengan program 100 harinya.
"Terus yang bakar siapa, yang bakar saya?" canda Jokowi.
"Ya memang yang dulu, Pak Foke yang bakar? Saya berikan solusi kepada Pak Jokowi untuk segera lakukan training kebakaran, siapkan blanwir di daerah kumuh," kata Nurhayati.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar