Kementerian BUMN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun
empat bendungan di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan bendungan itu diklaim
kedua pihak mampu mengurangi banjir tahunan Jakarta.
Usai penandatanganan kerjasama, Dahlan mengungkapkan, empat bendungan itu berbentuk waduk long storage (waduk memanjang) dengan sistem terasering. Bendungan tersebut berfungsi untuk mengatur debit air yang mengalir di Ciliwung,
"Perhitungan kita, paling tidak bendungan akan mengurangi 20 persen banjir DKI," ujar Dahlan di Balaikota DKI, Rabu (2/10/2013).
Mekanismenya,
lanjut Dahlan, empat bendungan itu memiliki luas masing-masing 10
hektare. Air sungai masuk secara normal ke bendungan dan tertampung di
waduk panjang terlebih dahulu. Kemudian, diatur besar kecilnya debit
yang dilepas kmbali ke aliran Sungai Ciliwung tersebut.
Proyek
tersebut, kata Dahlan, akan dibangun awal tahun 2014. Ia memprediksi,
bendungan itu selesai dua tahun, yakni 2016 yang akan datang.
"Ini
sinergi antara BUMN yaitu PT Hutama Karya dan PT Perusahaan Pengelola
Aset. Sedangkan Pemprov DKI diwakili BUMD PT Pembangunan Jaya dan PAM
Jaya. Investasinya 51 BUMN, 49 Pemprov DKI," ujarnya.
Penyediaan
Air Bersih Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi positif
kerjasama tersebut. Apalagi, bendungan tersebut tak hanya berfungsi
sebagai pengendali banjir, namun juga sebagai sumber ketersediaan air
bersih tiga wilayah,Jakarta,Depok dan Bogor dengan jumlah pasokan 3.000
meter kubik per detik.
"Pengelolaan air bersih akan dikelola BUMD kita, Jakpro atau PAM Jaya," tambah Jokowi.
Jokowi
mengaku gembira dapat merealisasikan pembangunan bersama Kementerian
BUMN. Kerjasama itu dianggapnya menyelesaikan dua persoalan sekaligus di
Jakarta, yakni soal banjir dan ketersediaan air bersih.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar