Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diminta tidak memberikan
pernyataan yang bernada ancaman kepada pihak rumah sakit di Jakarta
terkait pelayanan kesehatan kepada warga miskin. Pasalnya, pihak rumah
sakit dinilai sudah sangat kewalahan menghadapi melonjaknya pasien
pascaprogram Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Hal itu dikatakan Wakil
Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Nova
Riyanti Yusuf atau akrab disapa Noriyu di Jakarta, Senin (11/3/2013),
menyikapi ancaman pencabutan izin RS yang menolak pasien.
Noriyu
mengatakan, pernyataan bernada ancaman kontraproduktif. Fakta di
lapangan, kata dia, dokter, perawat, bidan yang bekerja di Jakarta harus
melayani pasien yang mencapai dua kali lipat daripada sebelum KJS
berlaku sekitar empat bulan lalu. Padahal, tidak ada tambahan tenaga
kesehatan baru.
Akan lebih arif, kata Noriyu, gubernur dan wakil
gubernur memberi semangat dan pengertian kepada para tenaga kesehatan di
Jakarta. Mengancam, kata dia, bisa menyebabkan turunnya moral dan
semangat para tenaga kesehatan.
"Kalaupun ada oknum dokter yang
bandel, mari kita serahkan kepada proses di Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia," ujar dia.
Noriyu mengatakan, KJS memang
program yang sangat populis. Namun, kata dia, perlu ada evaluasi
terutama terkait sarana dan prasarana. Dengan demikian, ke depannya
tidak ada lagi penolakan pasien lantaran tidak ada ruang perawatan yang
kosong.
Selain itu, dokter spesialis kejiwaan itu berharap
Pemprov DKI Jakarta lebih mengedepankan pelayanan promotif dan preventif
dibanding kuratif dan rehabilitatif. Nantinya, kata dia, perlu ada
perubahan paradigma masyarakat dari "sakit" menjadi "sehat" seperti
kalimat bijak "lebih baik mencegah daripada mengobati".
"Jokowi-Ahok
adalah pasangan fenomenal dan saya sangat bersyukur dapat menjadi warga
beliau. Namun, perlu diingat bahwa setiap kebijakan Jokowi-Ahok juga
perlu dikritik dan seluruh tindak-tanduk serta ucapan mereka juga harus
diperhatikan. Tentu demi kebaikan seluruh lapisan masyarakat, terutama
rakyat miskin," pungkas Noriyu.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar