Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa 16 kementerian di
kabinetnya akan diduduki oleh orang-oang profesional kalangan partai
politik. Sosiolog politik Arie Sujito menyatakan bahwa Jokowi tak akan
main-main dalam menunjuk pembantunya.
"Kita harus yakin bahwa
Jokowi tetap mengedepankan profesionalitas dalam memilih menterinya.
Memang harus diakui ketika diumumkan menteri dari parpol, ada pihak yang
kecewa. Itu karena publik agak trauma dengan menteri dari parpol," ujar
Arie saat berbincang melalui sambungan telepon, Sabtu (20/9/2014).
Penyebab
kekecewaan publik tersebut adalah karena pola transaksional oleh
pemerintahan sebelum-sebelumnya. Banyak sekali menteri dari partai
politik kemudian bekerja tak maksimal.
"Tapi di sisi lain ada
juga orang profesional yang kebetulan berpartai. Saya tidak bisa
sebutkan siapa-siapa itu. Tetapi yang perlu diingat adalah Jokowi
menyatakan bahwa menterinya yang berasal dari parpol harus melepas
jabatan struktural di partainya," imbuh Arie.
Untuk mencegah
kekecewaan publik, maka masyarakat juga diminta memberikan usulan nama
profesional dari partai politik. Jokowi pun telah meminta kepada seluruh
partai politik untuk menyiapkan kader-kader yang profesional untuk
disodorkan.
Hingga kini belum ada partai politik yang secara
resmi menyodorkan nama kepada Jokowi atau pun Jusuf Kalla setelah
pengumuman jumlah kementerian. Namun masyarakat dapat memberikan usulan
yang salah satunya adalah dengan mengakses situs www.seleksimenteri.com atau pun menghadiri diskusi umum di sini. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar