Kunjungan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko
Widodo (Jokowi) ke Manado dan dilanjutkan ke Makassar pada akhir pekan
ini memantik spekulasi. Kunjungan tersebut dinilai sebuah isyarat bahwa
PDI Perjuangan akan memilih salah satu tokoh dari Makassar sebagai calon
wapres untuk Jokowi.
Apalagi selama ini beredar kabar bahwa dua
'putra' Makassar yakni Jusuf Kalla dan Abraham Samad menjadi bakal
cawapres terkuat untuk Jokowi. Benarkah kunjungan Jokowi ke kota pemilik
Pantai Losari itu sebuah isyarat untuk nama cawapres?
Wakil
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak membenarkan
maupun membantahnya. Yang pasti menurut dia kunjungan Jokowi ke Makassar
bisa dilihat dari dua sisi.
Pertama dari sisi ke-Indonesiaan.
Hasto mencontohkan saat berkunjung ke Papua menjelang pemilihan
legislatif April lalu. Menurut dia dari kontek pemilih untuk suara PDI
Perjuangan itu kecil. "Tapi dalam manifesto Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Papua) itu penting," kata Hasto saat berbincang dengan
detikcom, Sabtu (10/5/2014).
Tak hanya Papua, Jokowi juga
mengunjungi beberapa daerah lainnya termasuk di Aceh. Kunjungan Jokowi
ke Makassar menjelang pemilihan presiden menurut Hasto penting untuk
menjelaskan visi misi di bidang kelautan.
Sejak zaman perjuangan
hingga sekarang masyarakat Makassar dikenal pelaut ulang. Jokowi juga
akan menengok Kapal Pinisi, sebuah kapal kebanggan suku Bugis di
Sulawesi Selatan yang sudah terkenal sejak abad 14.
Kapal Pinisi
dibuat oleh tangan-tangan manusia tanpa bantuan peralatan modern.
Seluruh bagian kapak ini terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa paku.
Meski terbuat dari kayu kapal ini mampu bertahan dari terjangan ombak
dan badai di lautan lepas. Kapan ini pun sudah menjelajah samudera di
seluruh dunia.
"Pak Jokowi ingin membangkitkan dan mengembalikan
lagi bagaimana perjuangan para pendahulu untuk menjadikan bangsa ini
menjadi bangsa pelaut yang besar," kata Hasto.
Sementara dari
aspek dukungan, dia menyebut Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia
Timur lainnya penting untuk kemenangan Jokowi di pilpres nanti. "Sangat
penting untuk mendapatkan 50 persen plus satu tak bisa hanya menggarap
di Jawa saja," papar Hasto. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar