Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengujungi Museum Ki Hajar Dewantara di Jalan Taman Siswa Yogyakarta. Kunjungan dilakukan seusai bersilaturahmi di kediaman mantan Ketua umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maariif di Nogotirto, Sleman.
Jokowi tiba di museum Dewantara Kirti Griya, Sabtu (3/5/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika turun dari mobil, Jokowi langsung bersalaman dengan anak-anak TK yang tengah mengikuti lomba di Pendopo Taman Siswa.
Setelah itu dia langsung menuju museum yang terletak di utara pendopo. Museum tersebut adalah tempat tinggal pertama kali tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara.
Dia disambut sejumlah pengurus Majelis Luhur Taman Siswa. Di museum dia menuliskan pesan di buku tamu yang disediakan pengelola di depan pintu masuk.
"Budi pekerti penting untuk anak-anak kita". Demikian pesan yang dituliskan Jokowi.
Di dalam museum, Jokowi melihat koleksi musuem yang sebagian besar adalah koleksi keluarga Ki Hajar Dewantara. Dia juga melihat salah satu ruang yakni kamar tidur Ki Hajar. Dia berkunjung sekitar 30 menit dan akan bertemu dengan civitas akademi Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogyakarta di kampus Jl Kusumanegara Yogyakarta.
Diserbu Anak-anak
Mendatangi pendopo Taman Siswa Yogyakarta, Jokowi , Capres PDI Perjuangan diserbu anak-anak TK (Taman Kanak-kanak), Sabtu (03/05). Begitu turun dari mobil, Jokowi langsung didatangi anak-anak TK yang meminta salaman dan tanda tangan.
Jokowi pun langsung meladeni anak-anak TK sembari memberikan pesan pada mereka. "Belajar yang rajin ya," kata Jokowi saat disalami anak-anak TK, Sabtu (3/5).
Kedatangan Jokowi ke pendopo Taman Siswa untuk mengunjungi museum Ki Hajar Dewantara . Di sana Jokowi berkeliling ruangan museum sembari bertanya-tanya soal foto-foto dan beragam benda milik Ki Hajar Dewantara .
"Mengingat Ki Hajar Dewantara , kita harus sadar betapa pentingnya pendidikan. Dan pendidikan paling penting untuk anak-anak kita adalah pendidikan budi pekerti seperti yang diajarkan Ki Hajar Dewantara ," kata Jokowi pada wartawan seusai berkeliling museum.
Menurut Jokowi , pendidikan yang mengedepankan pembentukan akhlak dan jati diri bangsa lebih penting ketimbang sederet nilai bagus untuk pelajaran lainnya.
"Kita hanya mengejar nilai Matematika, Fisika, Bilogi, IPA-IPS, Bahasa Inggris dan melupakan isi dari kita sebagai bangsa. Budipekerti, mentalitas, moral, ayo kita kembalikan lagi ke roh nya yang betul," tambahnya. [detik,merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar