Rakyat perlu dipimpin oleh sosok sederhana, pemimpin yang sanggup
menjalankan Trisakti Bung Karno. Kriteria itu dianggap melekat pada
calon presiden (capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif usai
menerima kunjungan Jokowi, di rumah Buya, di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), Sabtu (3/5).
"Jokowi orang sederhana dan bicara apa adanya. Tidak bicara citra.
Sepatu dan bajunya murah. Ini pertanda rakyat perlu pemimpin semacam
ini. Jokowi juga sangat paham tentang Trisakti Bung Karno," kata Buya.
Terkait pertemuan, dirinya dan Jokow membahas permasalahan bangsa,
khususnya yang menyangkut lunturnya Trisakti Bung Karno 22 Juni 1966.
"Sekarang bangsa ini tidak lagi berdaulat di bidang politik,
berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. Semua
terlantar," tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
"Lihat siapa yang kuasai perbankan, perkebunan dan pertambangan?
Semua dikuasai asing atau agen asing. Ini tidak sesuai ajaran Bung
Karno," tukas Buya.
Buya menambahkan, seluruh persoalan bangsa harus diselesaikan secara
serentak. "Perlu pemimpin kuat dan jujur demi mengatasi masalah bangsa,"
tutupnya.
Senada dengan Buya, Jokowi mengaku pembicaraanya dengan Buya
berkaitan dengan problem bangsa, rakyat dan negara. "Beliau (Buya) tahu
betul masalah bangsa dan negara. Tahu apa yang harus kita lakukan," kata
Jokowi. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar