Forum Pemuda Betawi tegas menolak pencapresan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Mereka menuding Jokowi belum layak untuk maju sebagai capres sebelum menuntaskan janjinya di Jakarta.
Ketua Umum Forum Pemuda Betawi, Rachmat HS, bersama kelompok masyarakat Betawi lainnya bahkan menganggap mantan wali kota Solo itu 'maruk' kekuasaan. Pasalnya, bila Jokowi melenggang ke Istana, sudah pasti masyarakat Jakarta ditinggalkan.
"Kami ingin karakter pemimpin yang tidak maruk jabatan, yang mencari-cari jabatan, sementara rakyatnya ditinggal, dan ini persoalan masyarakat Jakarta khususnya Betawi. Jokowi ternyata akan maju jadi capres. Isu persoalan Jakarta, sudah pasti ditinggalkan Jokowi," kata Ketua Umum Forum Pemuda Betawi, Rachmat HS saat jumpa pers di Thamrin City, Jakarta, Minggu (16/3/2014).
Rachmat menambahkan, sebaiknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Jokowi sebelum naik kursi kepresidenan. Khususnya persoalan korupsi dugaan kasus pengadaan bus Transjakarta.
"KPK harus berani periksa Jokowi, bersih atau tidak. Karena ini penting sehubungan menjadi calon presiden. Karena ini penting, takutnya dia terlibat (kasus korupsi). Oleh karena itu kami berharap KPK periksa jokowi untuk mengetes apakah terlibat atau tidak. Khususnya persoalan Transjakarta," ungkapnya.
Pihaknya bahkan mengancam menunggu keputusan KPK untuk menelisik dugaan korupsi tersebut. Untuk itu, dia memberikan waktu 3 hari kepada lembaga antikorupsi tersebut.
"Kita berharap setelah ini KPK dan Jokowi komentar, kami kasih waktu 3x24 jam periksa ini. Kami yakin KPK lembaga yang pasti mendengar dan langsung merespons terhadap aspirasi rakyat," tegasnya.
Bahkan, Rachmat bersama lainnya mengancam bakal berdemo di lembaga antirasuah tersebut. "Bila belum juga ditanggapi, maka kami akan demo KPK untuk menyatakan dukungan kami terhadap KPK dalam upaya kami mendapatkan pemimpin yang bersih dari kesalahan," terangnya.
Sebelumnya, penolakan terhadap pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kian marak. Salah satunya berasal dari warga asli Jakarta, Betawi. Mereka mengaku menyesal atas langkah yang diambil mantan wali kota Solo tersebut.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar