Sebagai partai yang turut mendukung dalam Pilkada DKI lalu, Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta mengecam langkah Joko
Widodo (Jokowi) yang bersedia dicapreskan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Partai berlambang Burung Garuda itu meminta Jokowi,
bersikap gentlemen dengan mengundurkan diri sebagai Gubernur
DKI jika akan maju sebagai capres. Hal itu lantaran pemilihan presiden
berbeda dengan pemilihan gubernur.
"Ini pemilihan Presiden. Enggak boleh dipermainkan. Dengan dia nggak
mundur, artinya kalau kalah masih bisa jadi Gubernur. Ini Ibu Kota,
enggak bisa disamain kayak Solo yang dia enggak mundur," tegas Ketua
Fraksi Gerindra DPRD DKI, Muhammad Sanusi saat dihubungi wartawan,
Minggu (16/3/2014).
Sanusi mengatakan, dalam sebuah survei mengenai kepemimpinan,
karakter jujur merupakan yang paling penting. Sementara Jokowi bukanlah
pemimpin yang jujur dalam menjalankan amanah.
"Dalam survei manajemen, karakter pemimpin yang paling dicari nomor
satunya itu jujur. Nomor berikut-berikutnya, bisa cerdas dan lain
sebagainya," katanya.
Pernyataan tersebut terkait komitmen yang pernah dibuat Jokowi untuk
memimpin Jakarta selama lima tahun. Komitmen tersebut disampaikan Jokowi
dalam konferensi pers di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
pada 20 September 2012 lalu.
Sanusi menyatakan, mundurnya Jokowi tidak akan mempengaruhi kinerja
Pemprov DKI. Hal itu lantaran selama 1,5 tahun ini, Wakil Gubernur DKI,
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Bahkan, Sanusi menyatakan, dari seluruh
tugas Pemprov DKI, Ahok, sapaan Basuki mengerjakan sekitar 85 persen.
"Dari keseluruhan, 85 persen yang kerja di Jakarta kan Wagub. Jadi enggak ada persoalan kalo dia memang cabut," klaim Sanusi.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto
menyindir langkah Jokowi maju sebagai capres. kepada wartawan di Halim
Perdana Kusuma. Prabowo mengaku heran banyaknya pemimpin yang tidak bisa
dipegang kata-katanya. Menurutnya, pemimpin yang tidak konsisten dan mencla-mencle
akan berbahaya bagi Indonesia. Ketika disinggung apakah pernyataan
tersebut ditujukan kepada Jokowi, Prabowo tak menampik maupun
membenarkannya.
"Menurut anda? Kira-kira bagaimana? Sebetulnya para wartawan sudah ngerti, mau nanya saja kalian ini," ungkapnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar