Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko "Jokowi" Widodo mendapatkan dukungan dari dua federasi buruh, yakni Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Dengan latarbelakang tegas, antiorupsi, nepotisme dan terbetas dari pelanggaran HAM, dua presiden buruh itu, menyatakan dukungannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden RI.
Presiden KSBSI Mudhofir menyebutkan, ratusan juta buruh KSBSI dari 11 federasi akan mendukung Jokowi menjadi presiden.
"Jumlah suara kurang lebih untuk buruh formal ada 36 juta, sementara yang informal 90 juta. Jadi sekitar 130 juta buruh bersatu mendukung Jokowi," kata Mudhofir dalam deklarasinya di Hotel Mega Matra Matraman, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2014).
Dirinya mengatakan, meskipun demikian, KSBSI akan tetap mengawasi kinerja Jokowi, terutama yang berkaitan dengan buruh.
"Artinya, kami bukan hanya mendukung. Kalau dalam perjalanan ada yang kurang bagus, kita akan kritisi," katanya.
Ditempat yang sama, Presiden KSPSI Andi Ghani menyatakan, selama memimpin Jakarta, Jokowi telah menunjukkan kinerjanya yang mendukung buruh. Salah satunya ialah dengan menaikkan upah minimal pekerja (UMP) di Jakarta sebesar 40 persen pada 2012.
Menurutnya, kenaikan upah buruh itu, kemudian menjadi barometer bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
"Kami dua federasi besar buruh menyatakan dukungan terhadap Jokowi sebagai presiden. Jokowi akan tunjukan kinerja yang luar biasa ke depannya untuk buruh," kata Andi.
Andi menambahkan dengan bergabungnya dua federasi buruh tersebut, Jokowi bisa memenangi Pemilihan Presiden 2014. Menurut Andi, kedua federasi itu membawahi sekitar 21 serikat pekerja di seluruh Indonesia.
"Untuk kemenangan Jokowi nanti, kami mempunyai hitungan matematis sekitar 7 sampai 8 juta suara buruh untuk Jokowi. Kami yakin Jokowi akan memenangkannya dalam satu putaran," ujar Andi.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar