Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) merilis Opinion Leader Survei bertajuk "Siapa Tokoh Perubahan 2014 ?". Nama Joko Widodo (Jokowi) menempati posisi pertama sebagai figur baru tokoh perubahan 2014 dengan 7,6 persen.
Di bawah Jokowi ada nama Abraham Samad dengan 6,8 persen, Hary Tanoesoedibjo dengan 6,61 persen, Ali Masyukur Musa dengan 6,2 persen dan Puan Maharani 5,75 persen.
"Kita melihat memang Jokowi tak ada tandingannya sebagai figur baru yah. Jokowi tidak banyak berkonsep tetapi melakukan perubahan konkret," ujar Direktur LPI Boni Hargens di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2014).
Sedangkan, Surya Paloh menempati posisi pertama dengan 6,74 persen sebagai figur lama tokoh perubahan 2014. Disusul oleh Megawati Soekarnoputri dengan 6,02 persen, Jusuf Kalla dengan 5,86 persen, Rizal Ramli dengan 5,74 persen dan Prabowo Subianto dengan 5,72 persen.
"Surya Paloh seringkali berbicara tentang konsep kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi, dan pluralis. Itu konsisten dengan restorasinya," kata Boni.
Lebih lanjut, Boni mengungkapkan hasil tersebut bukan dari survei elektabilitas seperti lembaga-lembaga survei lainnya akan tetapi hanya menampilkan sosok kombinasi figur tokoh baru dan lama yang terbaik
"Persepsi tokoh baru dan lama itu memperlihatkan sisi kombinasi. Semua itu dikaji dalam pandangan politik. Itu soalnya, kita lihat segi konsep Jokowi dan Surya Paloh bagus untuk ini bangsa," terang Boni.
Dalam penelitian tersebut diadakan pada 10 - 17 Januari 2014 di Jakarta, dengan metode kualitatif dengan diskusi mendalam (FGD) dan pengisian instrumen penelitian diukur pada pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini memakai Mixed-approach kualitatif-kuantitatif. Menggunakan sample 60 narasumber terdiri dari akademisi, aktivis nasional, tokoh masyarakat, dan wartawan politik. Dengan teknik scoring memakai skala 0-10, dengan 0= yang terburuk/terendah dan 10 = terbaik/tertinggi.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar