Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang yang sekiranya selesai dibulan Oktober 2013 dipastikan akan molor. Hal ini disebabkan karena adanya masalah dalam pengadaan salah satu alat proyek tersebut.
Hal ini dinyatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013).
"Itu sulit selesai bulan Oktober. Ada masalah sama alatnya, moga-moga bisa dikejar kelar bulan November," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan jika ia mendapatkan laporan dari kepala Dinas PU, Manggas Rudi Siahaan bahwa alat yang sedianya digunakan untuk menyambungkan konstruksi jembatan telah habis masa sewanya. Sehingga alat tersebut harus diimport dari luar negeri.
"Kemarin dicek ternyata masalahnya pada peralatan. Ada alatnya untuk nyambungin jembatan yang sudah disewa ke mana saya nggak tahu. Jadi mau tidak mau harus diimpor," lanjut Jokowi.
Pengerjaan proyek ini dimulai tahun 2010 dan dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi. Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.
Pengerjaan proyek ini sempat terhenti karena Jokowi-Ahok meminta BPKP untuk mengaudit proyek tersebut. Untuk pengerjaan proyek ini, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran sebesar 98M.
Kepala Dinas PU DKI, Manggas Rudi Siahaan yang menangani proyek ini hingga saat ini belum memberikan penjelasan mengenai molornya proyek ini.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar