Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yakin jumlah masyarakat
yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput akan berkurang drastis
bila Joko Widodo (Jokowi) diusung menjadi calon presiden. Hal itu
diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto
dalam sebuah diskusi politik, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu
(2/10/2013).
Hasto mengatakan, fenomena Jokowi yang merakyat dan
memiliki kerja politik konkret dianggap menjadi daya tarik pemilih untuk
memberikan hak pilihnya dalam pemilihan umum tahun depan.
Menurutnya, fenomena Jokowi merupakan berkah tersendiri bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Tingkatkan
partisipasi pemilih karena fenomena Jokowi. Bagi PDI-P, ini suatu
berkah karena sisi positifnya mampu meningkatkan suara pemilih, karena
ada tokoh kuat yang populer dengan kerja politik yang konkret," kata
Hasto.
Ia menjelaskan, bukti nyata bahwa Jokowi mampu
meningkatkan partisipasi pemilih telah terlihat dari Pemilihan Kepala
Daerah DKI Jakarta tahun lalu. Suara pemilih yang biasanya turun di
putaran kedua justru melonjak naik karena kehadiran Jokowi dianggap
mampu membawa harapan baru.
Dalam catatannya, pada Pilkada DKI
2012 putaran pertama, suara pemilih mencapai 62,4 persen. Angka ini naik
menjadi 66,6 persen saat pilkada putaran kedua dan hasilnya Jokowi
terpilih sebagai pemimpin baru Ibu Kota.
"Ini efek Jokowi, popularitas seorang figur terbukti mampu meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.
Nama
Jokowi memang terus digadang-gadang sebagai kandidat capres potensial
pada Pemilihan Presiden 2014. Meski sejumlah survei calon presiden
selalu menempatkan Jokowi sebagai figur yang mampu mengungguli tokoh
nasional lainnya, PDI-P belum memberi keputusan terkait calon presiden
yang akan diusungnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar