Upaya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menata kawasan Waduk Ria Rio,
Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, belum selesai seluruhnya. Meski ada
yang senang dengan relokasi ke Rumah Susun Pinus Elok, kerja keras
Jokowi masih diuji oleh ketidakpuasan sejumlah warga yang mengklaim
lahan mereka di sekitar waduk.
Ketidakpuasan tersebut terlihat saat Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo mengunjungi permukiman warga di sisi timur waduk untuk kedua
kali, Kamis (3/10/2013) siang. Semula Jokowi hanya berbincang ringan
dengan beberapa orang warga yang masih tinggal di wilayah itu. Jokowi
mendapati ada warga yang belum pindah ke rusun karena menunggu penadah
yang akan membeli sisa material bangunannya.
Setelah sekitar 20 menit berkeliling di wilayah itu, Jokowi masuk
ke salah satu rumah warga yang telah dikosongkan. Seorang pemuda
memberanikan diri bertanya soal status lahan yang menjadi sengketa oleh
PT Pulomas Jaya dengan ahli waris almarhum Adam Malik di sekitar waduk
itu.
"Pak, jadi gimana status lahan ini? Jadi yang benar
siapa, PT Pulomas atau ahli waris?" tanya pemuda tersebut sambil
mengembuskan asap rokok yang usai diisapnya.
Jokowi tampak sedikit terkejut mendapat pertanyaan itu. Selama ia
berkeliling ke rumah warga, hanya hal-hal positif yang dia terima.
"Saya sudah baca putusannya, PT Pulomas yang menang," jawab Jokowi.
Seakan mengetahui arah dan tujuan pertanyaan sang pemuda itu
terkait dengan keengganannya untuk pindah ke rumah susun, Jokowi
kemudian mengarahkan pembicaraan ke arah pembagian wewenang antara
Pemprov DKI dan PT Pulomas. "Tapi urusan sengketa itu urusannya PT
Pulomas. Kita Pemprov hanya bantu rusun buat bapak-bapak ibu-ibu semua.
Kita hanya bantu lho," kata Jokowi dengan nada tinggi.
Melihat orang nomor satu di Jakarta tersebut melontarkan nada tinggi, sang pemuda tampak segan. "Oh, gitu, ya sudah, Pak," ujarnya sambil tetap mengisap sebatang rokok.
Dihadang
Ketidakpuasan sejumlah warga juga tergambar setelah perbincangan
Jokowi dengan pemuda tersebut berakhir. Ketika Jokowi sudah masuk ke
dalam kendaraan dan ingin bertolak dari lokasi, mobil dinas Jokowi
dihadang oleh pria yang mengaku pengacara ahli waris keluarga (alm) Adam
Malik. Jokowi kemudian membuka kaca mobil dan berbincang dengan dua
orang pria tersebut. Entah persoalan apa yang diperbincangkan oleh pria
berbadan besar itu kepada Jokowi.
Wartawan yang mencoba mendekat dihalang-halangi oleh beberapa
warga. Dari bahasa tubuhnya, sang pengacara tampak melontarkan protes
keras sambil menunjuk-nunjuk Jokowi di dalam mobil. Dua orang ajudan
sang Gubernur yang semula telah berada di mobil belakang pun langsung
turun dan bergegas menerobos kerumunan warga di sekitar mobil. Ajudan
Jokowi tak sampai mengamankan sang Gubernur atau dua pengacara. Mereka
tampak memperhatikan gerak-gerik kedua pria itu dari arah belakang.
Perbincangan serius tersebut diakhiri dengan pemberian dua bundel
dokumen dari dua pria itu kepada Jokowi. Jokowi mempersilakan dua pria
itu untuk datang ke Balaikota Jakarta untuk menyelesaikan persoalan itu.
Salah satu dari pria itu membubuhkan nomor telepon di lembar teratas
salah satu dokumen tersebut.
Gembira di Pinus Elok
Suasana di Waduk Ria Rio tadi tampak berbeda dibandingkan ketika
Jokowi meninjau rusun Pinus Elok, sebelum dia mengunjungi permukiman Ria
Rio. Sebanyak 200 kepala keluarga sekitar waduk yang telah pindah ke
rusun itu menyambut Jokowi dengan gembira. Mereka berterima kasih kepada
Pemprov DKI karena telah memberikan rumah baru beserta isinya kepada
warga.
"Sudah masuk semua, Pak, televisi, kulkas, kompor sama tempat tidur," ujar seorang ibu yang huniannya dikunjungi Jokowi.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Yonathan Pasodung yang mendampingi Jokowi blusukan
ke rusun itu mengatakan, relokasi warga dari rumah lama ke Rusun Pinus
Elok diharapkan rampung dalam dua tahap. Setelah tahap pertama selesai,
tinggal menunggu tahap kedua sekitar dua pekan lagi.
Seiring dengan tahap relokasi itu, Dinas Perumahan dan Gedung
Pemprov DKI menyediakan posko pendidikan di lantai dasar rusun.
Anak-anak yang ikut pindah ke Rusun Pinus Elok diharapkan juga pindah ke
sekolah yang lebih dekat dengan rusun. Tak hanya itu, pendampingan
kursus tata boga dan lain-lain pun juga diberikan kepada ibu-ibu mereka.
"Sudah tak ada masalah. Kerja sudah disediakan, rumah ada yang
urus, sekolah ada yang urus, angkot juga kita belokkan ke rusun ini.
Semua sudah ada solusinya," ujar Yonathan tersenyum.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar