Laman

Sabtu, 28 September 2013

Jokowi Akan Evaluasi Teralis Besi

Maraknya kasus kebakaran yang mengakibatkan penghuni meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan yang memakai teralis, menjadi perhatian serius Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Jokowi akan mengevaluasi penggunaan teralis besi pada bangunan di Jakarta.
"Akan kita evaluasi secara detail, mana yang boleh mana yang tidak, termasuk penggunaan teralis," ujar Jokowi, Sabtu (28/9/2013).
Jokowi menilai penggunaan teralis besi pada jendela dan pintu pada bangunan sangat berbahaya bagi upaya penyelamatan pada saat bencana kebakaran. Penghuni, tanpa persiapan dan pengetahuan yang luas tentang struktur bangunan, bisa terjebak di dalam saat kebakaran.
"Kan ada tuh rumah atau bangunan yang benar-benar ditutup total. Saya kira proteksinya terlalu berlebihan dan malah mengancam keselamatan yang ada di dalam rumah itu," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, penggunaan teralis besi di rumah-rumah tidak memiliki dasar hukum. Hal itu tidak tercantum dalam Peraturan Daerah DKI Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung, yang mengatur izin mendirikan bangunan.
Meski demikian, bukan berarti penggunaan teralis besi pada bangunan di Jakarta tidak diperbolehkan. Jokowi tetap akan mengacu pada kajian yang saat ini tengah dilakukan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta dan dinas terkait lain.
Pada Sabtu (28/9/2013) dini hari tadi, empat orang dari satu keluarga tewas dalam kebakaran di RT 04 RW 11, Jalan Utama 9, Jelambar, Kecamatan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Mereka diduga terhalang teralis sehingga tidak dapat menyelamatkan diri dari bangunan berlantai dua tersebut.
Tak hanya di Petamburan, kejadian serupa sebelumnya juga terjadi di toko bangunan di Kemang Utara, Jakarta Selatan. Tiga orang di dalam bangunan itu tewas akibat terjebak dalam ruangan berteralis besi.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar