Parpol mulai menjalin komunikasi mengarah ke koalisi di Pilpres 2014.
Partai Golkar membuka peluang koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Yang jadi persoalan,
siapa capresnya? Apakah Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical), ataukah
Joko Widodo (Jokowi) yang semakin santer didorong jadi capres PDI-P?
"Kalau
partai seperti PDI-P, Demokrat, Nasdem, itu kan platform politiknya
nasionalis jadi bukan masalah bagi Golkar untuk berkoalisi. Kita terbuka
kok dengan partai mana pun, dengan partai Islam pun kita terbuka,
karena kita ini kan partai tengah," kata jubir Partai Golkar, Tantowi
Yahya, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(17/9/2013).
Golkar, menurut Tantowi, terus menjalin komunikasi
dengan PDI-P. Namun terkait koalisi ke Pilpres 2014 masih harus dibahas
lebih lanjut.
"Kita lihat perolehan politik di Pileglah nantinya
bagaimana. Kita kan targetnya 70% menduduki DPR, jadi kalau misal nanti
Golkar dapat 30% di Pileg, terus PDIP juga 30% atau 20 lebih sekian, kan
itu sudah 60% atau 50 sekian nantinya. Tinggal cari 1 partai lagi
sehingga mencapai 70%. Kalau misalnya 70% kursi di DPR itu signifikan,"
hitungnya.
Menurut Tantowi, koalisi itu harus mayoritas di
parlemen. Namun semakin sedikit partai semakin mudah berkomunikasi.
"Ketimbang banyak partai koalisi yang nantinya terlalu gendut,"
imbuhnya.
Lalu siapa yang kemungkinan dicapreskan jika Golkar
berkoalisi dengan PDI-P? "Nanti tergantung hasil Pileg siapa yang
perolehan suaranya lebih banyak," jawab Tantowi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar