Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan mengenakan jas dan dasi merah menyampaikan rancangan APBDP DKI 2013 dalam paripurna bersama
anggota DPRD DKI. Ia optimistis rancangan tersebut akan diterima para
anggota dewan.
"Jadi yang kita perbanyak dalam APBDP ini
penyertaan modal pada BUMD ya artinya bukan sebuah kegiatan konstruksi.
Nggak mungkinlah itu (ditolak-red)," kata Jokowi di
DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Rapat ini
dipimpin langsung oleh ketua DPRD DKI, Ferial Sofyan dan Triwisaksana.
Dalam rapat ini, selain Rancangan APBDP 2013, juga dibahas mengenai
raperda pajak rokok, revisi perda no. 12 Tahun 2013 tentang penyertaan
modal pemerintah (PMP) pada PT Jakpro dan revisi Perda tahun No 10 Tahun
2010 tentang pembentukan peraturan daerah.
Dalam pidatonya,
Jokowi menjelaskan jika PAD DKI dari rencana Rp 26,67 triliun hingga
akhir bulan Juni 2013 yang mampu terealisasi baru Rp 11,26 triliun.
"Atau
sekitar 42,24 persen. Realisasi ini berasal dari pajak daerah,
retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lainnya," terang Jokowi.
Saat
ditanya wartawan mengenai rendahnya pendapatan daerah tersebut. Ia
mengatakan jika itu hal tersebut tidak masalah. Yang penting kegiatan
masyarakat tidak terganggu.
"Kontraksi ekonomi itu kan bisa naik
bisa turun. Yang penting kegiatan ekonomi di masyarakat tidak
terganggu," jawabnya Jokowi sambil berjalan ke gedung Balai Kota usai rapat.
Selanjutnya,
rancangan ini akan dibahas oleh anggota dewan melalui fraksi-fraksinya
dan akan dipaparkan dalam paripurna berikutnya tanggal 30 Agustus 2013.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar