Calon presiden (Capres) dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura),
Wiranto, mengaku tak merasa terancam dengan sepak terjang Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang digadang-gadang menjadi pesaingnya
di pemilihan presiden (pilpres) 2014.
Dia menilai sejumlah hasil survei yang mengunggulkan Jokowi belum
dapat menjadi gambaran riil persaingan menuju kursi presiden tahun 2014 yang akan datang.
“Silakan saja survei bilang seperti apa. Itu hak mereka,” ujarnya
saat ditemui wartawan seusai buka bersama dengan yatim piatu dan kaum
marginal di Joglo Sriwedari, Minggu (28/7/2013) petang.
Menurut mantan Menteri Pertahanan ini, tak hanya Jokowi yang
diuntungkan dengan survei politik belakangan. Partai yang dipimpinnya,
Hanura, pun memiliki modal positif lantaran disebut sejumlah lembaga
survei sebagai parpol yang bersih dari korupsi. Citra itu akan
digunakannya untuk meraih popularitas Wiranto di 2014.
“Bersih dari korupsi adalah modal utama. Kami akan memanfaatkan itu sebaik-baiknya,” kata Wiranto.
Wiranto siap menggelontor dana miliaran rupiah untuk mengemas
kekuatan itu lewat iklan di media nasional. Lelaki yang berpasangan
dengan Hary Tanoesoedibjo dalam pilpres ini menyebut idealnya iklan
harus muncul minimal 10 kali per hari. “Tak cukup satu stasiun, tapi
lima stasiun sekaligus. Kalau biaya iklan rata-rata Rp60 juta per 30
detik, maka setidaknya butuh dana Rp3 miliar sehari,” ungkapnya.
Untuk Solo, pihaknya optimistis menjadi pesaing serius PDI Perjuangan
(PDIP) dalam merebut hati masyarakat. Wiranto tak
mempersoalkan Jateng yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng Jokowi.
“Target kami bisa mengantongi cukup suara dalam pemilu legislatif,
sehingga bisa mengajukan capres-cawapres sendiri.” kata Wiranto.
Selain buka bersama dengan kaum miskin, hari itu Wiranto menggelar
konsolidasi bersama seribuan kader dan caleg Hanura di Diamond.
Rangkaian kegiatan tersebut merupakan kelanjutan Safari Ramadan Hanura setelah Batam, Malang, Banten dan kota lain.
Sumber :
solopos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar