Laman

Selasa, 23 Juli 2013

Renegosiasi Aset Tanah Abang, Jokowi Bicara dengan Menpera

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan perbincangan dengan Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz sebagai pemilik PT Primayana Djan Internasional (PDI) terkait renegosiasi aset Blok A Pasar Tanah Abang.
"Kami mau selesaikan baik-baik. Tapi kami minta (aset) diserahkan ke kami," ujar pria yang disapa Jokowi, Selasa (23/7/2013).
Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna merah ini mengatakan saat ini dua pihak tengah memproses renegosiasi pengelolaan aset tersebut, sehingga belum ada kepastian akankah aset blok A pasar Tanah Abang akan dikelola oleh Pemprov DKI.
"Tapi itu masih proses antara Dirut PD Pasar Jaya dengan PT-nya (PT PDI)," katanya.
Terkait putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memerintahkan PT PDI membayar dana kompensasi Rp 8,2 miliar ke Pemprov DKI, Jokowi tidak mau berbicara lebih jauh. Sebab, masih dalam proses hukum.
"Karena proses hukumnya masih berjalan, saya belum bisa berbicara apa-apa," kata Jokowi.
Seperti diketahui, dalam perkara perebutan aset blok A pasar Tanah Abang ini Pemprov DKI mengalami kerugian senilai Rp 18 miliar semenjak dikelola oleh PT PDI.
Namun, pengadilan melalui putusannya menyatakan bahwa PT PDI hanya membayar biaya kompensasi kepada Pemprov DKI sebesar Rp 8,2 miliar dari total kerugian tersebut.


Sumber :
tribunnews.com

2 komentar:

  1. RAMALAN JOYOBOYO :

    Ramalan Jayabaya bagi Indonesia setelah tahun 2015 Indonesia akan menjadi sebuah negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera sebagai akhir dari Ramalan Jayabaya (Kala-surasa, 2015-2115 M), zaman yang tidak menentu (Kalabendu) berganti dengan zaman yang penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia menaruh hormat pada Indonesia. Akan muncul seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia dengan ciri-ciri -ciri telah lulus Weda Jawa, bersenjatakan Trisula yang ketiga ujungnya sangat tajam,

    sbb:
    TERJEMAHANNYA :Di zaman modern abad ke-21 saat ini dengan berbagai persenjataan modern dan alat tempur yang canggih, mulai dari senjata nuklir, roket, peluru kendali, dan lain-lainnya, maka senjata Trisula Weda bukanlah senjata dalam arti harafiah, tetapi adalah senjata dalam arti kiasan, tiga kekuatan yang mebuat seorang Pemimpin disegani segenap Rakyatnya. Bisa saja itu adalah tiga sifat-sifat sang Pemimpin, seperti: Benar, Lurus, Jujur (bener, jejeg, jujur) seperti yang diungkapkan dalam tembang-tembang Ramalan Jayabaya.


    Satria Piningit :

    Banyak juga teori tentang manusia-manusia istimewa yang datang membawa perubahan. Di dunia, orang-orang itu sering disebut “Promethean”, diambil dari nama dewa Yunani Prometheus yang memberikan api (pencerahan) pada manusia.

    Toynbee menamakannya Creative Minorities. Tapi mereka bukan sekedar “manusia-manusia ajaib”, melainkan orang-orang yang memiliki kekuatan dahsyat, yaitu kekuatan ilmu, dan kecintaan pada bangsanya, sesama manusia, dan pada Tuhannya.


    Pidato Bung Karno ini :

    “Selama kaum intelek Bumiputra belum bisa mengemukakan keberatan-keberatan bangsanya, maka perbuatan-perbuatan yang mendahsyatkan itu (pemberontakan) adalah pelaksanaan yang sewajarnya dari kemarahan-kemarahan yang disimpan … terhadap usaha bodoh memerintah rakyat dengan tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh keinginan-keinginan dan kepentingan-kepentingan mereka…”Satria piningit, adalah orang-orang yang peduli pada bangsanya, berilmu tinggi, dan telah memutuskan untuk berbuat sesuatu. Merekalah, dan hanya merekalah yang bisa melawan kehancuran, dan akhirnya membangkitkan peradaban.


    Di jaman kegelapan, selalu ada saja orang yang belajar. Diantara banyak orang lupa, selalu ada saja orang baik. Bahkan walau cuma satu orang. Kadang, kerusakan itu justru membakar jiwanya untuk berbuat sesuatu. Belajar, Berjuang, Berkorban.


    Ramalan Jayabaya mungkin bisa dipahami secara ilmiah, bahwa manusia dan peradaban memang selalu bisa bangkit, hancur, dan bangkit lagi.

    Jayabaya menyadari manusia bisa lupa, dia sengaja menulis ini sebagai peringatan agar manusia tidak lupa. Dan itulah satu tanda kearifan sang Prabu Jayabaya.

    Ini adalah dorongan pada manusia agar selalu berbesar hati, optimis. Bahwa di saat yang paling berat sekalipun, suatu hari akhirnya akan datang juga Masa Kesadaran, Masa Kebangkitan Besar, Masa Keemasan Nusantara.


    "Civilizations arose in response to some set of challenges of extreme difficulty, when 'creative minorities' devised solutions that reoriented their entire society" (Arnold J. Toynbee).

    Demikian pula tentang sosok sang Pemimpin yang digambarkan sebagai Satriya Piningit, bukanlah seseorang yang tiba-tiba muncul, tetapi Ia adalah seorang Pemimpin Indonesia yang sifatnya tidak mau menonjolkan diri, tetapi Ia bekerja tanpa pamrih, menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi kemajuan bangsa dan negara.


    Sudah ada langkah-langkahnya yang nyata yang dapat ditelusuri dalam kehidupannya sehari-hari.

    Ia akan terpilih dalam Pilpres 2014 ini, dalam periode Kepemimpinan Indonesia dan lanjut pada periode berikutnya untuk mengantarkan Indonesia kepada Cita-cita para Pendiri Bangsa sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, yaitu negeri yang adil makmur sejahtera, gemah ripah loh jinawi ... :-)

    Dan dia adalah J O K O W I D O D O, yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jaya. !
    M E R D E K A ! (dari kecik2 koruptor yang menggerogoti uang negara dan rakyat Indonesia).

    BalasHapus
  2. KUTIPAN PIDATO BUNG KARNO :

    Berikan kepadaKu 1000 orang tua, maka niscaya akan kucabut gunung Semeru dari akar2 nya. Berikan kepadaKu 1 pemuda Joko Widodo, maka akan KUGUNCANG DUNIA !

    M E R D E K A ! (dari kecik2 koruptor)

    BalasHapus