Warga RW 17 Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading Jakarta Utara pernah
membuat surat permohonan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)
terkait sampah yang menumpuk di pintu air Perintis Kemerdekaan. Namun
tak pernah ada tanggapan mengenai sampah dari dinas terkait melakukan
penanganan.
Salah satu warga Kelapa hijau XI DB 11 Kelapa Gading
Timur, Kelapa Gading, Jakut, Supardi (80) mengaku pernah mengikuti rapat
dengan Lurah Kelapa Gading Timur dan Camat Kelapa Gading untuk
membicarakan masalah tersebut.
"Kita sudah bicarakan semua, saya
putus asa kalau soal masalah sampah. Kita pernah bicarakan sama semuanya
pihak, kita juga pernah bikin surat tiga kali khusus untuk Jokowi,"
ujar Supardi kepada merdeka.com, di lokasi pintu air, Jakarta Selasa
(18/6/2013).
Selain itu, warga mengeluhkan karena sampah tersebut
merupakan aliran dari BKT yang menumpuk di wilayahnya sekarang ini.
"Sekarang sampah itu asalnya dari BKT, sekarang kita yang harus
ketar-ketir," imbuhnya.
Pintu air Perintis Kemerdekaan dikelola
langsung oleh Dinas Kebersihan Pemprov DKI Jakarta. Setiap harinya
terdapat 40 petugas yang menangani sampah-sampah tersebut. Padahal, di
lokasi terparkir satu alat berat back hoe dan dua truk sampah yang
terparkir.
Seperti diketahui, ratusan warga RW 17 Kelapa Gading
Timur, Kelapa gading, Jakarta Utara, mengeluhkan sampah yang menumpuk di
Pintu Air Perintis Kemerdekaan. Mereka menuntut agar sampah segera
diangkat karena menimbulkan bau tak sedap dan kawasan pemukiman menjadi
kumuh.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar