Penolakan pasien miskin di sejumlah Rumah Sakit di Jakarta terus berlanjut. Penolakan itu bahkan menimbulkan korban jiwa.
"Petugas rumah sakit ini sengaja melemahkan kebijakan Jokowi. Ada yang
mencoba menghambat kebijakan KJS (Kartu Jakarta Sehat)," ungkap Ketua
Umum Pemerintahan Masyarakat Jakarta Baru (PMJB) Yudi Syamhudi di
Jakarta, Senin (11/3) sore.
Menurut Yudi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) harus tegas
terhadap RS yang menolak pasien miskin. Pasien miskin seharusnya
mendapat prioritas di RS karena mereka tidak memiliki uang yang cukup
untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
Politikus PDIP itu menegaskan, Jokowi dan Basuki harus benar serius
menindak rumah sakit yang menolak pasien miskin ini.Penolakan sudah
menimbulkan kematian pasien di beberapa rumah sakit.
"Beberapa waktu lalu agen pemantau KJS kami yang sekaligus sebagai
Relawan Pemulung, gagal menyelamatkan pasien di RSCM. Pasien tersebut
pemulung dan meninggal dunia. Saat ini sudah dilaporkan ke komnas HAM,"
katanya.
Pihak rumah sakit beralasan, banyak hutang yang belum dibayar sehingga terjadi pelayanan yang lemah.
"Bahkan ada petugas rumah sakit di RS Tarakan mengatakan sama saya bahwa
mereka tidak menyukai Jokowi karena kebijakannya yang berpihak kepada
warga miskin. Ini sangat memprihatinkan," katanya.
Dikatakan Yudi, para petugas tidak bisa lagi memainkan kepentingannya setelah Jokowi pemimpin Jakarta.
"Ini bahaya besar. Pak Jokowi harus serius untuk program KJS ini. Ini menyangkut janji yang harus dikonkretkan," tandasnya.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar